Hubungan Tingkat Kecukupan Gizi, Tingkat Pengetahuan Ibu, dan Tinggi Badan Orangtua dengan Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Tambak Wedi Surabaya

Abstract
Latar Belakang: Stunting merupakan masalah pertumbuhan fisik yang disebabkan oleh kurangnya kecukupan gizi, rendahnya pengetahuan gizi, serta tinggi badan orangtua. Puskesmas Tambak Wedi Surabaya merupakan salah satu puskemas yang mengalami peningkatan prevalensi stunting 2,7% dari tahun 2017. Meningkatnya angka prevalensi menandakan bahwa pencegahan dan penanganan stunting di Surabaya harus dioptimalkan agar prevalensinya dapat ditekan.Tujuan: Menganalisis hubungan tingkat kecukupan zat gizi (energi, protein, kalsium), tingkat pengetahuan ibu dan tinggi badan orangtua dengan stunting di Puskesmas Tambak Wedi.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain case control. Besar sampel adalah 48 balita yang terdiri dari sampel kasus (24 balita stunting) dan sampel kontrol (24 balita non-stunting). Variabel dependen adalah stunting. Variabel independen adalah tingkat kecukupan energi, protein, kalsium, tingkat pengetahuan ibu, dan tinggi badan orangtua. Analisis data menggunakan uji statistik chi-square dan regresi sederhana.Hasil: Terdapat hubungan antara tingkat kecukupan energi (p=0,02;OR=0,11), protein (p=0,018;OR=2,3), kalsium (p=0,023;OR=0,2), pengetahuan ibu (p=0,029;OR=‒0,265) dengan kejadian stunting pada balita. Tinggi badan ayah (p=0,77) dan ibu (p=0,76) tidak memiliki hubungan dengan kejadian stunting pada balita di Puskesmas Tambak Wedi.Kesimpulan: Tingkat kecukupan zat gizi dan tingkat pengetahuan ibu pada balita non-stunting lebih baik daripada balita stunting. Tingkat kecukupan zat gizi meliputi energi, protein, kalsium dan pengetahuan ibu memiliki hubungan dengan stunting pada balita usia 24-59 bulan di wilayah kerja Puskesmas Tambak Wedi Surabaya.