KEMAMPUAN DAN DISPOSISI BERPIKIR LOGIS, KRITIS, DAN KREATIF MATEMATIK (Eksperimen terhadap Siswa SMA Menggunakan Pembelajaran Berbasis Masalah dan Strategi Think-Talk-Write)

Abstract
Artikel ini melaporkan temuan dari kelompok desain postest kontrol eksperimental yang dilakukan pada tahun 2011 untuk menyelidiki matematika logis siswa, berpikir kritis, dan kreatif dan disposisi. Studi ini melibatkan 76 siswa dari kelas-11 dari SMA di Cimahi. Penelitian ini menggunakan tiga macam tes dan skala disposisi yaitu: matematika berpikir logis dan tes skala disposisi, tes berpikir kritis matematika dan skala disposisi, dan uji pemikiran matematika kreatif dan skala disposisi. Studi ini menemukan bahwa tidak ada perbedaan kemampuan berpikir logis dan matematis diposition, matematika kemampuan berpikir kritis dan diposition, dan matematika disposisi berpikir kritis siswa diajarkan oleh pembelajaran berbasis masalah dan berpikir-bicara-menulis strategi (PBL-TTW) dan mahasiswa diajarkan dengan mengajar konvensional. Siswa 'kemampuan berpikir matematis logis diklasifikasikan sebagai media, siswa kemampuan berpikir matematis logis tergolong cukup baik, dalam disposisi siswa umum' digolongkan sebagai media. Studi ini juga menemukan bahwa siswa diajarkan oleh ajaran konvensional mencapai nilai yang lebih baik pada kemampuan berpikir kreatif matematika daripada siswa diajarkan oleh PBL-TTW. Namun, mereka yang kemampuan berpikir masih tergolong kurang baik. Temuan penting lainnya adalah tidak ada hubungan antara pemikiran logis matematika dan matematika kemampuan berpikir kritis, berpikir logis antara matematika dan matematika kemampuan berpikir kritis, dan di antara kemampuan berpikir matematis dan disposisi.Kata kunci: kemampuan berpikir logis dan disposisi, kemampuan berpikir kritis dan disposisi, kemampuan berpikir kreatif dan disposisi, belajar berbasis masalah, strategi berpikir-berbicara-menulis