Aplikasi Kaolin dalam Farmasi dan Kosmetik

Abstract
Kaolin merupakan mineral tanah liat berwarna putih yang memiliki komponen terbesar berupa kaolinit dengan rumus kimia Al2O3.2SiO2.2H2O. Penggunaan kaolin untuk pengobatan berawal dari literatur-literatur barat abad pertengahan, terutama setelah kemunculan pendekatan yang lebih empiris terhadap efek farmakologi, pembentukan farmakope, perkembangan mineralogi, kimia dan teknologi farmasi, kemajuan dalam teknik instrumental, dan peningkatan dari reputasi terapeutik mineral. Kaolin dengan persyaratan khusus dapat digunakan dalam aplikasi farmasi (topikal maupun oral) dan kosmetik. Kaolin telah banyak digunakan sebagai obat dalam penyembuhan tradisional selama ribuan tahun dan penggunaannya sebagai bahan aktif untuk pengobatan beberapa penyakit terus diteliti. Artikel terkait pengumpulan informasi penggunaan kaolin dalam aplikasi farmasi dan kosmetik belum banyak dilakukan, sehingga artikel ini dibuat untuk mengulas peran dan fungsi kaolin dalam aplikasi farmasi dan kosmetik. Tujuan keseluruhan dari artikel ini adalah untuk memberikan informasi tentang pemanfaatan dan pengembangan kaolin sebagai bahan aktif atau eksipien dalam bidang farmasi dan kosmetik. Kaolin dapat diberikan secara oral sebagai antibakteri, antivirus, dan antidiare, dan secara topikal sebagai agen pelindung dermatologis. Selain sebagai bahan aktif, kaolin juga biasa digunakan dalam aplikasi farmasi sebagai bahan eksipien. Beberapa fungsi dari kaolin sebagai eksipien yaitu sebagai bahan pengisi, agen pengemulsi, agen suspensi, dan bahan penghancur. Selain dalam aplikasi farmasi, kaolin juga digunakan dalam aplikasi kosmetik sebagai agen tabir surya dan untuk tujuan perawatan kulit. Metode penulisan artikel ini ditulis berdasarkan studi literatur dari artikel dan jurnal yang relevan dengan permasalahan yang dikaji.