Abstract
Dinamika alam sangat memberikan dampak bagi kehidupan manusia, baik bersifat menguntungkan maupun merugikan. Sifat merugikan inilah yang kemudian dikenal dengan sebutan bencana. Untuk meminimalkan risiko atau kerugian bagi manusia, perlu pengetahuan, pemahaman, kesiapsiagaan keterampilan untuk mencegah, mendeteksi dan mengantisipasi secara lebih dini tentang berbagai macam bencana atau lebih dikenal dengan istilah mitigasi bencana. Mitigasi meliputi aktivitas dan tindakan-tindakan perlindungan yang dapat diawali dari persiapan sebelum bencana itu berlangsung, menilai bahaya bencana, penanggulangan bencana, berupa penyelamatan, rehabilitasi dan relokasi. Pengetahuan, pemahaman dan keterampilan berperilaku dalam mencegah, mendeteksi, mengantisipasi bencana secara efektif dapat ditransformasikan, disosialisasikan melalui pendidikan IPS yang secara khusus membahas mengenai isu-isu masalah sosial. Penelitian ini didesain untuk mengembangkan model mitigasi bencana dalam pembelajaran IPS SMP. Hasil kegiatan penelitian yang diharapkan adalah: (1) peta kompetensi dasar IPS yang mengandung mitigasi bencana, (2) deskripsi analisis kebutuhan penyusunan model mitigasi bencana dalam pembelajaran IPS, dan (3) seperangkat model mitigasi bencana dalam pembelajaran IPS. Metode yang digunakan adalah research and development (penelitian dan pengembangan). Untuk mengetahui kebutuhan akan pembelajaran bencana dilakukan survei di daerah yang rawan bencana yaitu Pangandaran (gempa dan tsunami), Sukabumi (gempa dan tsunami), Dayeuhkolot (Banjir), Lembang (longsor dan gunungapi), Cirebon (angin topan). Sampel terdiri dari 10 orang kepala sekolah, 10 dewan sekolah, 40 orang guru dan 81 orang siswa. Data diolah secara kuantitatif, untuk kemudian diinterpretasi sesuai dengan tujuan penelitian. Model pembelajaran terpadu merupakan model implementasi kurikulum IPS yang dianjurkan untuk diaplikasikan di SMP khususnya untuk mengajarkan tema mitigasi bencana. Adapun metode pembelajaran yang paling tepat diterapkan adalah melalui metode Cooperative learning dan problem solving, di samping metode lainnya seperti diskusi, simulasi dan demonstrasi. Media pembelajaran yang dianggap efektif adalah film, gambar dan peta, sedangkan evaluasi pembelajaran dapat dipadukan antara test, portofolio dan performance. Selain itu, model pembelajaran mitigasi bencana dalam pelatihan, penataran guru dan refreshing guru terhadap materi IPS kebencanaan perlu diberikan sebelum disosialisasikan pada peserta didik. Kata kunci: model pembelajaran, mitigasi bencana, Ilmu Pengetahuan Sosial. Artikel ini merupakan hasil penelitian Hibah Bersaing yang didanai Dit P2M Ditjen Dikti