Abstract
Di dalam tradisi pesantren pola interaksi antara kyai dan santri sangat sakral. Budaya patuh dan takzim di lingkungan pesantren secara otomatis melekat kepada setiap santri. Bagi santri sikap patuh tersebut merupakan penghormatan untuk memperoleh berkah dari ulama. Tulisan ini bertujuan mengupas pergeseran paradigma santri dalam menentukan pilihan politik dalam proses pemilu. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode kualitatif. Penentuan informan menggunakan teknik purposive dengan menyesuaikan kebutuhan data untuk kepentingan penelitian. Hasil penelitian menujukkan terjadi pergeseran paradigma yang dahulu sangat bergantung kepada wasilah kini lebih terbuka secara personal. Pengetahuan santri tentang ilmu politik yang baik dan kepedulian tentang politik menjadi faktor utama untuk dapat merumuskan pilihan politik pribadi tanpa ada intervensi dari pihak pesantren.