Abstract
Perkembangan ekonomi dan pembangunan di Indonesia menuntut ketersediaan fasilitas penunjang kegiatan seperti bangunan fisik, seperti pabrik, perkantoran dan lainnya. Pada proses konstruksi berlangsung untuk menyelesaikan pembangunan dalam waktu yang telah disepakati bersama terdapat banyak pekerjaan yang berpotensi menyebabkan kecelakaan kerja. Untuk itu, dalam proses konstruksi diperlukan juga Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja terdapat juga dampak yang pengaruhnya cukup besar yaitu sumber bahaya kerja dapat berupa faktor fisik, kimia, biologis, serta mental psikilogis atau tindakan dari manusia sendiri merupakan penyebab terjadinya kecelakaan yang harus ditangani secara dini. Banyak perusahaan konstruksi memandang kecelakaan-kecelakaan sebagai hal yang kebetulan, tak terduga dan karena itu tidak termasuk dalam manajemen perusahaan konstruksi yang ingin mencegah kecelakaan di kemudian hari, untuk mengurangi kerugian dan kerusakan dan untuk meningkatkan efisiensi, harus memandang secara sistematis pada pola total kejadian kecelakaan. Dalam penelitian ini, untuk menjamin pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja dari pelaku konstruksi, sumber produksi, serta lingkungan kerja, maka perusahaan perlu dikembangkan management risk yang didasarkan pada identifikasi bahaya dan penilaian resiko dengan menggunakan metode HIRA ( Hazard Identification and Risk Assesement ). di analisis sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang pula dibatasi pada pekerjaan pemancangan di proyek pembangunan kantor PT. Jasa Marga. Semua jenis pekerjaan yang dilakukan memiliki bahaya yang berbeda juga. Pada proyek konstruksi kantor PT. Jasa Marga yaitu pekerjaan pemancangan, terdapat beberapa jenis bahaya yang dapat ditimbulkan pada saat melakukan pekerjaan. Bahaya yang ditimbulkan seperti tertimpa peralatan dan material, tersengat listrik dan sebagainya. Potensi bahaya dan resiko sesuai dengan analisa menggunakan metode HIRA sudah berada pada level Medium, High hingga Extreme. Potensi ini berkurang dengan adanya penerapan kontrol hirarki yang diterapkan oleh PT. Pacifik Nusa Indah. Untuk itu perlunya pengawasan dan tingkat pengendalian yang lebih baik.