Dampak Pengelolaan Subak Jatiluwih sebagai Warisan Budaya terhadap Lingkungan

Abstract
Pengelolaan Daya Tarik Wisata Jatiluwih yang memanfaatkan subak sebagai daya tarik utama, selain ditujukan untuk memberikan kesejahteraan bagi masyarakat lokal juga diharapkan dapat mempertahankan eksistensi subak sebagai bagian dari Warisan Budaya Dunia. Pengelolaan Daya Tarik Wisata Jatiluwih sebagai bagian dari Warisan Budaya Dunia berkaitan berdampak terhadap aspek lingkungan. Teknik pengumpulan data dengan cara observasi dan wawancara. Teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara mendalam (indepth interview) dilakukan dengan Kepala Desa, Bendesa Adat, Pekaseh, Kelian Dusun, Kelian Tempek, Manajemen Operasional Daya Tarik Wisata Jatiluwih. Teknik wawancara terpimpin dilakukan dengan pengusaha pariwisata dan masyarakat. Pengelolaan pariwisata berdampak terhadap penurunan sumber daya air dan pencemaran air, polusi udara yang dapat mempengaruhi kualitas lingkungan. Pembangunan fasilitas pariwisata yang tidak sesuai dengan tata ruang berdampak negatif terhadap lingkungan yaitu hilangnya bentang alam dan tanah pertanian. Pengelolaan daya tarik wisata juga berdampak positif terhadap lingkungan. Kebersihan lingkungan semakin dijaga, terdapat penampungan limbah cair pada usaha-usaha pariwisata. Fasilitas pariwisata dibangun mengikuti bentang alam Desa Jatiluwih yang berundak-undak yang berdampak terhadap penampilan wilayah (visual dan estetika). Masyarakat lokal menjaga kelestarian hutan, binatang yang hidup di sekitar wilayah Desa Jatiluwih juga dijaga kelestariannya. Keberadaan flora dan fauna masih dijaga kelestariannya, dalam awig-awig Subak Jatiluwih mengandung nilai kearifan lokal pelestarian lingkungan biotik. Desa Jatiluwih memiliki beragam mitos yang dipercaya oleh masyarakat, keberadaan mitos ini sangat berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan alam.