Peran Teman Sebaya terhadap Perilaku Seksual Pranikah pada Remaja Laki-Laki dan Perempuan di Indonesia

Abstract
Adolescents are at high risk for a number of negative health consequences associated with early and unsafe sexual activity. This study is aimed at analyzing the roles of peer group on adolescent premarital sexual behaviour on male and female in Indonesia. This study was used secondary data of Indonesian Reproductive and Health Survey 2012 with cross sectional design. Sample used for the analysis were 19,766 adolescents aged 15–24 years (10884 males and 8882 females). Logistic regressions were used for analysis with significance level 5% and convidence interval 95%. The result shows that male had 9.3 fold higher risk of premarital sexual behavior males compared to female adolescents. Male adolescents who had friends experiencing to premarital sex had 11–fold higher risk of premarital sexual behavior. While female adolescents who had friends experiencing to premarital sex had 4–fold higher risk of premarital sexual behavior. Policy implication of these findings is the importance of health workers to collaborate with peer group, particularly for male adolescents to provide positive model in order to reduce premarital sex behavior.Keywords : premarital sexual behaviour, peers, adolescents, gender.AbstrakRemaja sangat rentan terhadap perilaku seksual berisiko yang akan berakibat negatif terhadap status kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran teman sebaya terhadap perilaku seksual pranikah pada remaja laki–laki dan perempuan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data sekunder Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesa (SKRRI) tahun 2012 dengan desain penelitian potong lintang. Besar sampel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah 19766 remaja usia 15–24 tahun (10884 laki-laki dan 8882 perempuan). Metode analisis yang digunakan adalah regresi logistik dengan tingkat kemaknaan 5% dan tingkat kepercayaan 95%. Hasil analisis menunjukkan bahwa risiko perilaku seksual pranikah pada remaja laki–laki 9.3 kali lebih tinggi dibandingkan remaja perempuan. Remaja laki–laki yang memiliki teman pernah melakukan seks pranikah memiliki risiko 11 kali lebih besar untuk melakukan seks pranikah. Sedangkan pada remaja perempuan, risiko tersebut lebih kecil yaitu sebesar 4 kali. Implikasi kebijakan dari temuan ini adalah perlunya tenaga kesehatan menjalin kerjasama dengan teman sebaya (peer group), terutama pada remaja laki-laki untuk memberikan contoh positif dalam mengurangi perilaku seksual pranikah.Kata kunci : perilaku seksual pranikah, teman sebaya, remaja, gender