Abstract
Film Laskar Pelangi bersetting pada tahun 1970-an di tanah Bangka Belitung yang terkenal akan tambang timahnya. Film ini memberikan gambaran tentang keterbatasan, budi pekerti, pertemanan, keluarga, dan pendidikan yang kuat. Laskar Pelangi menceritakan semangat perjuangan demi meraih pendidikan anak-anak desa yang memiliki keterbatasan materi serta sebuah sekolah yang bertahan dan mengedepankan budi pekerti, akhlak dan aqidah diatas segalanya. Fenomena seperti pendidikan, budi pekerti, siswa kurang mampu, dan beberapa fenomena yang menjadi ikon terdapat pada film Laskar Pelangi sangat menarik untuk diteliti. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat induktif yaitu pengembangan konsep berdasarkan data yang ada. Bahasan menggunakan analisis pendekatan estetika dari Charles Sanders Pierce dalam mendiskripsikan tanda yang meliputi ikon, indeks, dan symbol pada film Laskar Pelangi sehingga menghasilkan sebuah kesimpulan. Hasil penelitian berupa pemaknaan dari ikon – ikon yang terdapat pada film Laskar Pelangi. Seperti ikon Tambang Timah, Sekolah Muhammadiyah dan sekolah PN Timah, Banguan kumuh, kostum para anak – anak laskar pelangi, dan ikon penanda bakat. Ikon – ikon yang didapat dominan sebagai penanda sosial.