Abstract
Kemiskinan masih menjadi permasalahan utama dalam konteks pembangunan nasional. Padadan orang hampir miskin berjumlah 72.12 juta. Sesungguhnya pemerintah telah melaksanakankegiatan penanggulangan kemiskinan dengan dukungan anggaran yang cukup besar. Salah satuprogram yang dikembangkan pemerintah (Kementerian Sosial) yaitu pengembangan sektorinformal melalui Program Pemberdayaan Fakir Miskin (P2FM). Tetapi pelaksanaan skematersebut belum efektif mengurangi jumlah penduduk miskin. Padahal, skema pengembangansektor informal secara konseptual sudah tepat dalam penanggulangan kemiskinan. Sehubungandengan itu, perlu dilakukan penguatan-penguatan pada program yang sudah ada berdasarkankondisi masyarakat yang dinamis. Pilihan-pilihan jenis usaha yang dikelola orang miskin dalammekanisme KUBE, kemungkinan sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan pasar. Hal ini tentumenimbulkan kejenuhan pada sistem produksi maupun sistem distribusi, sehingga mempengaruhikesinambungan pengelolaan usaha penduduk miskin.Key word : sektor informal, kemiskinan, kebijakan sosial.