Abstract
Background: The good quality of food service management is reflected when the consumer’s food acceptability is also high. Factors that can affect consumer’s food acceptability are consumer characteristic and food quality in its food servce management. Objective: The objective of this study was to analyze the correaltion between consumer characteristic and food quality with consumer’s food acceptability at the High School of Al Izzah IIBS Batu. Method: This was an observational study with cross sectional research design. As the study sample, 67 people were randomly selected using proportionate stratified random sampling technique. Results: There was no significant correlation between age and food acceptability (p-value=0.38), no correlation between education level and food acceptability (p-value=0.48), also no correlation between regional origin and food acceptability (p-value=0.29). There was no correlation between santri characteristics and food acceptability. Also there was no significant correlation between food quality and food acceptability.Conclusion: Food quality at the High School of Al Izzah IIBS Batu is quite good with the food acceptability is good also. Although there is no correlation between the variables because the food acceptability is not only affected by food quality, but also the quality of service and sanitation hygiene of food handlers there. AbstrakLatar Belakang: Penyelenggaraan makanan dapat dikatakan baik jika daya terima konsumennya juga tinggi. Faktor yang dapat mempengaruhi daya terima konsumen adalah karakteristik konsumen dan mutu makanan dari penyelenggara makanan tersebut.Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan antara karakteristik santri dan mutu makanan dengan daya terima konsumsi pada penyelenggaraan makanan di SMA Al Izzah IIBS Batu.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain penelitian cross sectional. Sampel penelitian sebesar 67 orang, diambil secara acak menggunakan proportionate stratified random sampling. Variabel karakteristik santri dan mutu makanan diobservasi dengan metode wawancara dan penyebaran kuesioner, sedangkan variable daya terima diobservasi dengan metode penimbangan jumlah sisa makanan. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumen utama pada penyelenggaraan makanan disana mayoritas adalah remaja berusia 16 tahun yang berasal dari Jawa, mutu makanan yang ada di SMA Al Izzah sudah tergolong cukup baik (TCR=50,25), dan daya terima santri juga sudah baik (n=98,5%). Kemudian pada variabel karakteristik responden tidak terdapat hubungan dengan daya terima konsumsi yaitu usia responden (p=0,38), tingkat pendidikan (p=0,48), dan asal daerah (p=0,29). Variabel mutu makanan (p=1,00) juga tidak berhubungan dengan daya terima konsumsi pada santri.Kesimpulan: Mutu makanan pada penyelenggaraan makanan di SMA Al Izzah IIBS Batu terbilang cukup baik dengan daya terima konsumsi santri yang juga baik. Meskipun tidak terdapat hubungan antara keduanya karena daya terima konsumsi tidak hanya dipengaruhi oleh faktor mutu makanannya saja melainkan mutu pelayanan dan sanitasi hygiene dari penjamah makanan disana.

This publication has 2 references indexed in Scilit: