Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi bertahan hidup masyarakat pesisir suku Bajo di Desa Sulaho, Kabupaten Kolaka Utara. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi partisipasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi bertahan hidup mereka berupa (1) relasi aktif, dan (2) relasi pasif. Relasi aktif adalah hubungan proses sosial yang bersifat horizontal (hubungan sesama masyarakat) dengan mata pencaharian sebagai nelayan. Sebagai nelayan, mereka menjual hasil tangkapannya di pasar-pasar tradisional dan jika hasil tangkapannya tidak laku, mereka melakukan pertukaran hasil nelayan dengan barang (barter) antarpedagang. Mereka juga melakukan sistim pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, kaum pria (bapak, suami, dan anak laki-laki) berperan sebagai nelayan atau mencari ikan di laut, sedangkan kaum wanita (ibu, istri, dan anak perempuan) bertugas di dapur dan sebagai penjual hasil tangkapan di pasar-pasar. Sementara itu, relasi pasif adalah hubungan proses sosial yang bersifat vertikal (hubungan masyarakat dengan pemerintah). Hal ini mencakup keterbatasan mereka di bidang pendidikan, ekonomi, dan sosial. Mereka sangat membutuhkan perhatian dan bantuan dari pemerintah setempat, tetapi faktanya terjadi kekosongan (vacuum-relation) hingga saat ini.