Abstract
Kasus diangkat berdasarkan rute-rute yang ditempuh para pengantar barang. Karena kondisi jalan yang macet dan memakan waktu lama, mereka seringkali kebingungan untuk menentukan rute terbaik. Berdasarkan variasi rute yang ditempuh dan jarak antara titik awal dan tujuan, kita dapat menghitung dan menentukan, jalur mana yang memiliki jarak terpendek dan terefektif.Dalam penelitian ini, algoritma Dijkstra diterapkan untuk menghitung jarak terpendek dari suatu titik ke titik lainnya dalam area Jabodetabek, berdasarkan banyaknya titik koordinat yang terdapat dalam database. Metode Iterative-Enhancement diterapkan dalam mengembangkan sistem ini. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi pola rute yang sering dilalui dan studi literatur, disertai penelitian terdahulu tentang implementasi algoritma Dijktra. Sistem dirancang dalam beberapa tahapan, yaitu analisis kebutuhan sistem dan user, perancangan flowchart, perancangan DFD, perancangan database, hingga perancangan tampilan sistem.Hasil penelitian akan diwujudkan dalam bentuk sistem perangkat lunak berbasis web dan mencantumkan peta sederhana sebagai sarana untuk membantu para pengantar barang menentukan rute pengantaran yang lebih sesuai. Hasil penelitian diperoleh dari pengujian dengan dua kondisi (jumlah data) yang berbeda, yakni 2.056 dan 5.186 titik koordinat. Pengujian menunjukkan perbedaan jarak terpendek yang signifikan untuk masing-masing kondisi, di mana hasil perhitungan dengan kondisi jumlah data lebih sedikit tidak lebih efektif dibandingkan kondisi jumlah data lebih banyak.Dari pembahasan dan pengujian, disimpulkan bahwa algoritma Dijkstra sangat membanu dalam menentukan rute terpendek yang optimal. Didapati pula bahwa jumlah data sangat berpengaruh terhadap hasil perhitungan. Semakin banyak jumlah titik koordinat yang ada dalam database, semakin optimal hasil perhitungan yang akan diperoleh. Sistem juga menawarkan kemudahan bagi setiap pengguna melalui tampilan peta yang tertera sebagai visualisasi rute