Abstract
Tidak adanya pengajaran puisi di MDTA Ta’limul Huda Desa Randusanga Wetan. Hal ini berdampak pada pengetahuan yang dimiliki santri tentang teknik membaca puisi yang kurang. Kemenag mengadakan lomba porsadin bertujuan untuk menggali dan mengembangkan potensi Madrasah Diniyah Takmiliyah dalam rangka memperkokoh eksistensinya di masyarakat. Diantaranya cabang seni yang dilombakan yaitu membaca puisi islam. Sehingga saat mengikuti porsadin cabang membaca puisi mendapat hasil yang tidak memuaskan. Padahal, banyak manfaat yang didapatkan dari membaca puisi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan membaca puisi bagi santri MDTA Ta’limul Huda Desa Randusanga Wetan dengan mengimplementasikan teknik membaca puisi bagi santri, sehingga santri MDTA desa Randusanga Wetan diharapkan mengetahui tentang puisi dan mampu membaca puisi dengan baik. metode yang digunakan adalah metode penyajian materi dan pendampingan sehinga mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan pelaksanaan kegiatan pelatihan membaca puisi bagi santri MDTA Ta’limul Huda Desa Randusanga Wetan yang terlaksana dengan baik dan lancar dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, kegiatan ini menghasilkan pengetahuan baru bagi santri tentang puisi, khususnya teknik membaca puisi. Kedua, peserta memperoleh teknik-teknik membaca puisi yang beragam seperti, vokal, jeda, intonasi, ekspresi, dan penghayatan.