Abstract
Bertambahnya populasi penduduk Indonesia, peningkatan pendapatan perkapita dan kesadaran masyarakat akan gizi makanan serta kebutuhan akan industri pangan dan pakan yang berbahan baku kedelai, dimasa mendatang proyeksi permintaan akan kedelai terus meningkat. Hanya sekitar 35 persen dari total kebutuhan yang dapat dipenuhi dari produksi dalam negeri. Keadaan ini tidak dapat dibiarkan terus-menerus, mengingat potensi lahan cukup luas, teknologi, dan sumberdaya lainnya cukup tersedia. Untuk menekan laju impor kedelai dapat diupayakan melalui berbagai strategi diantaranya peningkatan produktivitas, perluasan areal tanam dan peningkatan efisiensi pada faktorfaktor produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Pengaruh faktor-faktor produksi secara terhadap produksi usahatani kedelai, (2) Efisiensi faktor-faktor produksi secara teknis dan ekonomis pada usahatani kedelai, dan (3) Estimasi penambahan atau pengurangan faktor-faktor produksi. Penelitian dilakukan di Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis. Metode yang digunakan adalah survai eksplanatory (Explanatory survey). Penarikan sampel menggunakan teknik penarikan sampel berstrata dengan jumlah ukuran sampel sebanyak 97 orang. Data dianalisis menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglass dan pendekatan fungsi produksi frontier. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh penggunaan faktor produksi secara teknis, dimana lahan, benih dan tenaga kerja berpengaruh terhadap produksi pada lahan luas dan lahan sedang, pupuk organik hanya berpengaruh pada lahan luas. Pada lahan sempit, hanya faktor produksi lahan yang berpengaruh terhadap produksi. Secara ekonomis, analisis simultan variabel yang diamati baik itu pada lahan luas, sedang maupun pada lahan sempit berpengaruh nyata terhadap produksi. Sedangkan secara parsial pada lahan luas dan lahan sedang variable lahan, benih dan tenaga kerja berpengaruh nyata. Sedangkan pada lahan sempit, variabel lahan, urea, KCL dan tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani kedelai. Tingkat efisiensi secara teknis pada lahan luas, sedang dan sempit sudah mencapai tingkat yang efisien. Secara ekonomis pada lahan luas, sedang dan sempit tidak ada faktor produksi yang tepat efisien atau NPMXi/PXi=1. Faktor-faktor produksi kebanyakan berada pada kondisi yang tidak efisien baik itu pada lahan luas, sedang maupun sempit, dengan kata lain penggunaannya terlalu berlebihan sehingga perlu dikurangi.