Abstract
Dalam artikel ini saya akan mendiskusikan konsep Teologi Intra Religius yang dikembangkan oleh Raimundo Panikkar and melihat bagaimana konsep ini dipahami dalam konteks Asia yang selama ini diwarnai dengan keragaman agama dan penderitaan. Pertama-tama saya akan mendeskripsikan dua konteks ini, yang dianggap dominan di Asia dan diikuti dengan pandangan-pandangan keagamaan tentang kemiskinan dan penderitaan. Setelah itu, saya akan mendiskusikan konsep Dialog Intra Religius sebagaimana usulan Panikkar dan bagaimana hal ini menolong kita sebagai orang Asia yang berhadapan dengan realitas keragaman agama dan penderitaan.