AMNIOSENTESIS: TINJAUAN MENYELURUH

Abstract
Pendahuluan: Amniosentesis adalah suatu prosedur invasif pengambilan cairan amnion untuk mendapatkan sel-sel janin dalam rangka pemeriksaan kromosom, salah satu teknik dan prosedur diagnosis prenatal yang diperkenalkan selama 10 tahun terakhir. Hal ini penting diperkenalkan karena besarnya insiden kelainan kromosom pada bayi yaitu 90 kejadian per 10.000 kelahiran.Tujuan: Artikel ini digunakan sebagai bahan pembelajaran untuk meningkatkan wawasan mengenai amniosentesis yang merupakan metode diagnostik prenatal invasif yang paling sering digunakan dengan tingkat keberhasilan yang cukup tinggi serta membantu agar dapat melakukan pencegahan dan deteksi dini penyakit keturunan dan kelainan bawaan pada janin yang belum lahir.Metode: Penulisan artikel ini menggunakan metode tinjauan naratif sebagai bagian dari studi literatureDiskusi: Amniosentesis memiliki tujuan lainnya seperti menilai tingkat pematangan paru janin dan mengetahui apakah terdapat infeksi pada janin. Prosedur amniosentesis biasanya dilakukan pada usia kehamilan 15 – 20 minggu. Jika prosedur amniosentesis dilakukan di bawah usia kehamilan 15 minggu, dapat meningkatkan kejadian keguguran. Analisis fosfolipid cairan amnion dapat menentukan tingkat pematangan paru janin. Cairan amnion juga dapat digunakan untuk analisis biokimia, studi molekuler, dan microarray chromosome analysis (CMA).