Abstract
Munculnya virus Corona menjelang akhir tahun 2019, telah menimbulkan wabah penyakit secara global, banyak negera-negara yang masih bergulat dengan virus ini hingga detik ini. Keberadaan virus Corona yang mudah sekali menjangkiti umat manusia telah menghambat aktivitas manusia dalam berbagai aspek, berimbas baik bagi ketidaknyamanan pekerjaan, kelembagaan, pembangunan, perekonomian, dan kasih banyak lagi.Berbagai tindakan pencegahan digalakkan oleh pemerintah bekerjasama dengan daerah untuk sedapat mungkin meminimalkan penyebarannya, sehingga tidak berimbas pada aspek lainnya.Gereja sebagai institusional dan organisme turut terkena dampak darinya, mulai dari peribadatan secara online, untuk sebisa mungkin meminimalkan tatap muka, serta beberapa hal lainnya, lantas bagaimana dengan penginjilan jika sebelum pandemi penginjilan dapat dilakukan secara face to face, tetapi ditengah situasi seperti ini nampaknya sulit bagi gereja untuk melakukan tatap muka. Gereja perlu menanggapi secara cepat, tepat dan bijaksana khusunya dalam penyampaian shalom, yakni dengan pendekatan tematis digunakan untuk memahami penerapan media sosial sebagai sarana penginjilan. Mengingat pada dasarnya keadaan apapun tidak boleh menghalangi pemberitaan shalom termasuk pandemi corona virus deases 2019. Disini gereja akan mengambil peranan penginjilan yang relevan pada masa Covid-19 dari penerapan sosial media.