Abstract
Artikel ini membahas Mata Ina sebagai status sosial setiap perempuan terkhususnya perempuan Leihari - Kota Ambon. Status tersebut telah melekat pada diri perempuan sudah sejak dilahirkan sehingga perempuan memiliki peran besar dalam ritual-ritual adat yang dilaksanakan di dalam negeri Leihari. Penulisan ini bertujuan mengangkat nilai-nilai harkat dan martabat perempuan melalui upaya pemberdayaan dari perspektif pendampingan dan konseling feminis. Metode yang digunakan ialah metode penelitian kualitatif dan teknik wawancara terhadap perempuan dan tokoh-tokoh adat negeri Leihari. Berdasarkan data yang diperoleh, penulis menemukan nilai-nilai yang dapat dikembangkan sebagai upaya pendampingan dan konseling feminis yakni: kesadaran diri, penerimaan diri, komitmen diri dan makna hidup.