Abstract
Proses pembelajaran bahasa Indonesiandi Kelas VIII-A SMPN 6 Kediri mengalami beberapa kendala. Kendalanya adalah guru hanya memberi tugas atau menyuruh siswa menulis puisi tanpa disertai dengan tuntunan yang kurang jelas tentang bagaimana cara menulis puisi itu sendiri. Juga karena sumber pembelajaran hanya terpusat pada buku paket. Dan yang sering terjadi adalah rendahnya minat siswa terhadap puisi. Setelah dilakukan ulangan harian diketahui bahwa sebanyak 53% saja siswa yang memiliki nilai tuntas KKM. Data tersebut menunjukkan kalau hasil belajar siswa cukup rendah. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut, dengan cara pengembangan model nama yang tepat digunakan. Model ini dalam penerapannya memiliki tiga langkah yang harus diperhatikan meliputi: penggunaan nama; tentukan nama; dan ceritakan sosok nama. Penerapan pembelajaran puisi model nama dilakukan dengan cara kolaborasi/gabungan bersama kelompok. Hal ini dilakukan agar tumbuh sifat jujur, partisipasi, kerja sama siswa dengan kelompok dll. Menulis puisi model nama dengan menggunakan media gambar secara kelompok atau kolaborasi dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut. Siswa bekerja sama dalam kelompok dengan anggota 3-5 anak. Guru membagikan gambar (gambar orang, tempat/peristiwa dll.) kepada masing-masing kelompok. Tiap siswa dalam kelompok menerima selembar kertas untuk menulis puisi. Tiap kelompok berdiskusi untuk menentukan nama yang sesuai dengan gambar yang diperoleh dan gambar tersebut sebagai inspirasi dalam menulis puisi. Nama yang sudah ditentukan, masing-masing huruf awalnya dibuat barisan/lari-larik puisi. Masing-masing siswa dalam kelompok menulis puisi Akrostik/nama berdasarkan gambar. Pada siklus kedua ini menulis puisi Akrostik dilakukan secara individu. Hal ini berdasarkan saran observer pada siklus sebelumnya. Ternyata hasil belajar siswa lebih meningkat daripada sebelumnya.Indikator keberhasilan dari penelitian ini adalah terdapat lebih dari 75% siswa lolos KKM. Berdasarkan hasil postest siswa dapat dilihat bahwa pada pra siklus terdapat 53% (18) siswa tuntas KKM. Kemudian, pada siklus I terdapat 73,5% (25) siswa tuntas KKM. Kemudian, pada siklus II terdapat 82% (28) siswa tuntas KKM. Keberhasilan penelitian sesuai denagn indicator keberhasilan didapat pada siklus II, yaitu lebih dari 75% siswa tuntas KKM.sehingga dapat disimpulkan bahwa menulis puisi dengan pengembangan Model Nama mampu meningkatkan hasil belajar siswa Kelas VIII-A SMPN 6 Kediri pada pelajaran Bahasa Indonesia Materi menulis Puisi di semester genap tahun pelajaran 2015/2016.