Dharma: Jurnal Pengabdian Masyarakat

Journal Information
ISSN / EISSN: 27156788 / 27753433
Total articles ≅ 62

Latest articles in this journal

Titik Kusmantini, Zuhrotun Zuhrotun, Rika Ernawati, Aris Kusumo Diantoro, Zulfatun Ruscitasari
Dharma: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Volume 3, pp 81-93; https://doi.org/10.31315/dlppm.v3i2.8212

Abstract:
Pendampingan Agropreneurship di Pondok Pesantren selain sebagai bentuk praktik mata pelajaran kewirausahaan, dinilai sebagai upaya strategis untuk mempersiapkan kemandirian ekonomi pesantren dan persiapkan siswa sebagai calon wirausahawan. Usaha budidaya jamur dipilih sebagai satu jenis usaha yang memiliki potensi pasar. Dalam rangka meningkatkan produktifitas usaha santri di pondok Pesantren Anwar Futuhiyyah dirancang program pendampingan sebagai berikut: pendampingan praktik pembuatan media tanam dan budidaya; praktik penyusunan laporan keuangan; praktik pemasaran digital serta pengolahan limbah paska panen. Kegiatan pendampingan dilakukan bulan Mei s/d Agustus 2022 dan telah menghasilkan luaran kegiatan yang nyata yakni kelompok usaha santri telah mampu melakukan praktik budidaya jamur merang dan telah melakukan panen sebanyak 3 kali. Dan dalam rangka meningkatkan kemampuan pemasaran maka santri telah dilatih mempromosikan produk hasil produksi dengan menggunakan berbagai platform media social seperti Instagram dan facebook.
Pudji Herijanto, Nilawati Fiernaningsih, Widjanarko Wijanarko, Fauzi Ahmad, Maskur Maskur, Suwarni Evi
Dharma: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Volume 3, pp 28-40; https://doi.org/10.31315/dlppm.v3i2.7744

Abstract:
The purpose of opening the gallery is to add distribution channels for MSME products, in order to increase sales. Most of these MSMEs produce products with local raw materials so they play a role in increasing the added value of the area. Currently, gallery operations are handled by the UMKM Association while still implementing traditional store management. After running for more than a year, they are still unable to carry out their functions effectively. This Community Service Activity aims to organize the Gallery's Organizational, System, and Working Procedures. The m Evi Suwarni method of implementing the activities is done by transferring knowledge, simulation, and implementing the gallery's organization, system, and work procedures. Evaluation of participants' understanding was done by distributing questionnaires. The output of this service is an increase in the knowledge and skills of partners, especially in terms of gallery management and the completeness of gallery operational standards. Another outcome is an increase in the competitiveness of partner human resources, who have knowledge and skills in managing galleries, both in terms of organization and work procedures. Store services also become another competitive advantage in the production process, especially consignment sales services. Keywords:systemproceduresorganisation, gallery
Arnila Purnamayanti, Vina Karmilasari, Sugiyanta Sugiyanta
Dharma: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Volume 3, pp 41-53; https://doi.org/10.31315/dlppm.v3i2.7801

Abstract:
The purpose of this counseling is to improve the knowledge and understanding competence and digital literacy of the students of SMPN 3 Jati Agung, South Lampung on the importance of access and adoption of healthy and safe internet technology. The method used is counseling by the resource persons in which there are, measuring information literacy skills, providing education and training, interactive dialogue and monitoring. The result of this study is that the participants' mastery of healthy and safe internet counseling material experienced a significant increase from the low score before the training, which was only 54%, increasing to 94% in the very good category. In general, the increase can be concluded as 40%. Mastery of this concept can be demonstrated by participants in interpreting the concept of smart digital citizenship in the world of education, introduction of healthy and safe internet programs, internet etiquette culture, and safe digital-based information retrieval.
Zulfatun Ruscitasari, Melvin Rahma Sayuga, Nurna Pratiwi, Yana Hendriana
Dharma: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Volume 3, pp 11-20; https://doi.org/10.31315/dlppm.v3i2.7412

Abstract:
Dukuh Kiringan, Desa Canden, Kecamatan Jetis, Bantul ditetapkan oleh Bupati Bantul sebagai sentra industri jamu gendong pada tahun 2018. Adapun jenis-jenis jamu yang ditawarkan yaitu jamu peras, sirup jamu, jamu instan dan jamu celup. Desa Wisata Jamu Kiringan saat ini telah memiliki website dan juga media sosial sebagai sarana pemasaran digital. Namun pemasaran online masih belum dilakukan secara optimal karena keterbatasan kemampuan dalam mengoperasikan marketplace dan media sosial lainnya. Selain itu, para pelaku usaha tidak memisahkan antara uang pribadi dengan uang usaha. Para pelaku usaha tidak memiliki pencatatan keuangan yang akuntabel, bahkan pencatatan keuangan secara sederhana (pengeluaran dan pemasukan). Pelaku usaha berasumsi bahwa dalam mengelola keuangan sudah untung apabila dapat membeli bahan baku jamu dan kebutuhan sehari-hari terpenuhi, namun ketika sudah tidak memiliki uang untuk membeli bahan baku berarti mereka menganggap sedang rugi. Program pengabdian masyarakat ini dilakukan oleh tim Dosen dan Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta yang bertujuan untuk memberikan sosialisasi mengenai literasi keuangan usaha, serta pelatihan penggunaan marketplace sebagai media promosi online. Metode yang digunakan dalam pelakasanaan adalah dengan (1) memberikan sosialisasi literasi keuangan terutama dalam pencatatan dan pengeluaran keuangan serta investasi keuangan di masa depan kepada para pelaku usaha jamu, (2) memberikan pendampingan strategi pemasaran melalui media digital dan website untuk memperluas pasar. Adapun mitra yang dibina adalah anggota inti yang masuk dalam kepengurusan Kelompok Jamu Seruni Putih di Desa Wisata Jamu, yaitu sekitar 10 orang. Hasil dari kegiatan ini memberikan dampak kepada pengelola UMKM dalam peningkatan pengelolaan keuangan usaha dan literasi keuangan. Pengelolaan keuangan berfokus pada penyusunan laporan keuangan. Kemudian, sosialisasi mengenai pentingnya pemisahan uang pribadi dengan uang usaha dalam kegiatan usaha yang dijalankannya. Pelatihan penggunaan media digital sebagai media pemasaran online juga telah berjalan sesuai dengan rencana.
Suripto Suripto, Eri Maryani, Putri Irmala Sari, Supriyanto Supriyanto
Dharma: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Volume 3, pp 1-10; https://doi.org/10.31315/dlppm.v3i2.7231

Abstract:
Fast 10 Finger Typing is a blind typing method which means we only value what we are going to type and use our instincts without looking at the keyboard. This technique is used to optimize the function of the fingers and the eyes do not get tired easily because they focus on the typed writing. This technique has an arrangement of placing the fingers so that all fingers can function in typing. This 10 finger typing exercise will apply a fast typing method, namely by using the typing master method.This service activity aims to help users to be able to type quickly. The typing master method, also known as training, is a good way of teaching to instill certain habits. Also as a means to maintain good habits. In addition, this method is also good for obtaining dexterity, accuracy, opportunity and skills. The typing master method in the current era is very helpful in the typing skills needed by a secretary or administrative employee, in the business or office world, such as hospitality, travel, limited liability companies. , Firms and government agencies such as education.Fast typing competition training with the application of typing master for students of SMKN 9 Bandar Lampung, to be able to further improve their mastery and skills in fast typing.
I Nyoman Meirejeki, I Ketut Suarta, Cokorda Istri Sri Widhari, I Gusti Lanang Suta Artatanaya
Dharma: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Volume 3, pp 69-80; https://doi.org/10.31315/dlppm.v3i2.8192

Abstract:
Desa Wisata Blimbingsari merupakan desa yang tergolong baru karena baru dibuka tahun 1939. Sekalipun demikian desa ini sudah banyak dikunjungi wisatawan baik wisatawan asing maupun wisatawan domestik, berdasarkan data dari pengelola pariwisata ada sebanyak 19.055 orang wisatawan yang berkunjung pada tahun 2019. Tahun 2020 banyak wisatawan yang batal berkunjung atau menunda kunjunganya karena wabah covid 19. Masa ini merupakan masa yang tepat untuk membenahi kekurangan yang selama ini dialami oleh pengelola pariwisata yaitu masalah IT. Untuk mengatasi masalah ini diberikan pelatihan dengan peserta dipilih dari pengelola pariwisata, staff desa, Staf BUMDes dan guru sekolah, seluruhnya ada sebanyak 10 orang. Materi yang diberikan berkaitan dengan penggunaan web dan digital marketing sehingga bila wabah covid 19 berkurang pengelola bisa memasarkan melalui digital marketing dan dapat memberikan pelayanan dengan lebih baik kepada tamu yang berkunjung. Keberhasilan pelatihan berbanding lurus dengan kepuasan peserta. Guna mengetahui keberhasilan pelatihan dilakuakan evaluasi dengan metode Kirkpatrick Level I. pada level ini yang menjadi bahan evaluasi adalah pelatih/ Fasilitator, dan panitia pelatihan termasuk didalamnya sarana dan prasanana pelatihan berdasarkan hasil analisis diperoleh skor sebesar 4,51untuk fasilitator dan 4,1bagi penyelenggara pelatihan, berarti peserta pelatihan sangat puas terhadap fasilitator dan kesiapan panitia dalam melaksanakan pelatihan Kata kunci: Evaluasi, Pelatihan, digital marketing, desawisata
Dewi Novianti, Purbudi Wahyuni, Sucahyo Heriningsih
Dharma: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Volume 3, pp 54-68; https://doi.org/10.31315/dlppm.v3i2.8177

Abstract:
Dusun Gondosuli, Kelurahan Sriharjo, Kapanewon Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kerupuk yang sudah dilakukan secara turun temurun. Industri kerupuk berbahan baku utama tepung ketela didatangkan dari wilayah lain, dan menggunakan bahan pewarna kimia. Seluruh proses produksi lebih mengedepankan pada pemberdayaan masyarakat setempat. Permasalahan yang terjadi adalah; masih rendahnya inovasi varian produk dari segi bentuk, ukuran, dan rasa; masih menggunakan bahan pewarna kimia; dan belum ada disain kemasan. Adanya Pandemi Covid-19 berdampak pada produksi karena hampir semua harga bahan baku untuk memproduksi kerupuk naik, sementara pembelian kerupuk terdapat penurunan. Untuk memecahkan masalah mitra, penulis memberikan solusi inovasi produk sehat berbahan baku organic. Tujuannya agar dapat membantu mitra memperluas usaha dan dapat meningkatkan omset penjualan sehingga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga. Metode pengabdian adalah Ceramah dan FGD (focused group discussion), Pelatihan, Praktek dan pendampingan. Hasil pengabdian bagi masyarakat adalah para pelaku UMKM dusun Gondosuli menjadi tahu arti penting varian kerupuk dan pewarna alami dan kemasan yang menarik. Mereka mulai mengolah kerupuk dengan bahan pewarna alami seperti Kunyit untuk warna kuning, buah Naga untuk warna merah, dan daun pandan atau daun Suji untuk warna hijau. Bahan-bahan pewarna bisa didapat dengan mudah dari lingkungan sekitar dengan menanam di pekarangan rumah. Disain kemasan dibikin menarik dan menjual. Kata kunci : Pandemi Covid-19, Inovasi Produk Olahan, UMKM Krupuk Gondosuli
Erwan Adi Saputro, Andre Yusuf Trisna Putra, Arista Pratama, Masykuri Latief, Iqbal Mahendra
Dharma: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Volume 3, pp 21-27; https://doi.org/10.31315/dlppm.v3i2.7728

Abstract:
Toko Dekaka merupakan usaha lokal yang dipelopori oleh Bapak Kasmadi pada tahun 2015 yang beralamat di Jalan Jatikerto 292, Bedali, Kromengan, Rezim Malang. Kendala yang terlihat oleh UMKM Toko Dekaka adalah tidak adanya informasi tentang proses sanitasi dalam siklus produksi kepada UMKM dan membuat kualitas barang menjadi tidak bisa dibilang ideal. Dengan demikian, melalui aksi Matching Asset, dilakukan persiapan terhadap pemanfaatan proses produksi dengan sanitasi kepada UMKM. Dalam pelaksanaan program pembinaan dan gerakan inovasi ini, akan mengkonsolidasikan hipotesis dan praktik dengan kegiatan yang dipadukan dalam jaringan dan luar jaringan. Melalui gerakan persiapan ini dapat lebih mengembangkan kualitas barang yang sebesar-besarnya bagi UMKM Toko Dekaka dan selanjutnya UMKM lainnya di Malang.
Ida Ayu Rostini, Roseven Rudiyanto, Septian Hutagalung, Irna Karina J Kaban, Fitri Ciptosari
Dharma: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Volume 3, pp 94-101; https://doi.org/10.31315/dlppm.v3i2.8275

Abstract:
Wae Bobok is a forest area in Tanjung Boleng Village, West Manggarai Regency, that used as a rest area for local people who drive between districts as well as an ecotourism destination. Not only a variety of special culinary, Wae Bobok offers a number of attractions in surrounding area, such as view point, spring, waterfall, outbond and camping site. Interpretive media is one aspect that needs to be developed in Wae Bobok in order to improve the quality of ecotourism destinations and increase knowledge for tourists. This community service activity aims to provide knowledge regarding the concept of interpretation and train the community in developing interpretation media in Wae Bobok area. By using a community based-development approach and field observations, this activity try to produce a short narrative of tourist attractions in Wae Bobok area as well as interpretive media such as brochure and promotional video that can be used by visitors.
Nurkhamim Nurkhamim, Sri Harjanti
Dharma: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Volume 3; https://doi.org/10.31315/dlppm.v3i1.7124

Abstract:
Many people confront the problem of handling inorganic waste, this is also confronted by the people of Catur Tunggal Village, Depok District, part of Sleman Regency, D.I Province. Yogyakarta. Catur Tunggal Village is known as a village with a leading sector with several well-known campuses as the best educational places in Indonesia such as UGM, UNY, UPN "Veteran" Yogyakarta and others. In addition, there are also many hotels and large malls. This encourages the construction of boarding houses, the construction of hotels, malls, restaurants and the rapidly growing tourism sector. The rapid development has an impact on the environment, one of the impacts that arise is the problem of dealing with construction waste such as paralon waste, wood waste, cement wrapping paper and others. Currently, the waste generated from the construction sector has not been utilized optimally.If paralon waste is managed and utilized properly and processed by skilled hands, it can turn out to be interesting goods and have a high selling value. Opposite, it can also be an exotic work of art. It is enough with simple equipment and cheap additional materials to produce art items such as decorative lamps, bed lamps, wall decorations, sculptures, and so on, so that it is hoped that they can overcome the problem of inorganic waste, increase people's income and reduce unemployment.
Back to Top Top