Refine Search

New Search

Results in Journal Jurnal Medika: 70

(searched for: journal_id:(6440400))
Page of 2
Articles per Page
by
Show export options
  Select all
Barinta Widaryanti, Habib Khayrul Ikhwan Nur Hakim, Subrata Tri Widada
Published: 27 June 2022
Journal: Jurnal Medika
Jurnal Medika, Volume 7, pp 8-12; https://doi.org/10.53861/jmed.v7i1.279

Abstract:
Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia. Tingginya kadar glukosa yang tidak terkontrol pada penderita DM dapat menyebabkan nefropati diabetic. Peningkatan kadar kreatinin dalam darah merupakan salah satu indikasi adanya penurunan fungsi ginjal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar kreatinin dan hubungan antara kadar glukosa dengan kreatinin pada penderita Diabetes mellitus di laboratorium klinik Citra Lab Wonosari. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari rekam medis di laboratorium Klinik Citra Lab Wonosari pada tahun 2020. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 100 pasien DM sebesar 34% pasien laki-laki memiliki kadar kreatinin normal dengan rerata kadar 0.95 mg/dL sedangkan 24% memiliki kadar kreatinin tinggi dengan rerata kadar sebesar 2.9 mg/dL. Sebanyak 26% pasien DM perempuan memiliki kadar kreatinin normal, dengan rerata kadar 0.8 mg/dL, dan 12% memiliki kadar kreatinin tinggi dengan rerata kadar 3.4 mg/dL. memiliki kadar kreatinin normal. Uji Spearman Rank menunjukan korelasi rendah (r=-0.257) antara kadar glukosa dan kadar kreatinin pada penderita DM di laboratorium klinik Citra Lab Wonosari.
Darmawaty Rauf, Rahmawati Rahmawati, Andi Fatmawati, Ayu Amelia Sain
Published: 27 June 2022
Journal: Jurnal Medika
Jurnal Medika, Volume 7, pp 36-41; https://doi.org/10.53861/jmed.v7i1.289

Abstract:
Jajanan agar-agar merupakan makanan berbentuk gel yang diolah dari rumput laut dan memiliki berbagai aneka rasa dan warna sehingga banyak produsen menyalahgunakan zat pewarna berbahaya sebagai pewarna makanan salah satunya adalah Rhodamin B yang biasanya digunakan untuk produksi makanan, kosmetik dan obat-obatan. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.239/MenKes/Per/V/85 dinyatakan sebagai zat pewarna berbahaya dan dilarang digunakan pada produk pangan karena dapat menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan dan jika mengkonsumsi secara terus menerus akan menyebabkan kerusakan organ tubuh dan mengakibatkan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi Rhodamin B pada jajanan agar-agar yang diperjualbelikan di pasar Sungguminasa Kabupaten Gowa. Jenis penelitian observasi laboratorik dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling yang menggunakan 10 sampel jajanan agar-agar yang diperjualbelikan di pasar Sungguminasa Kabupaten Gowa. Metode penelitian yang digunakan yaitu kromatografi lapis tipis (KLT), dari 10 sampel yang diuji menunjukkan hasil negatif atau tidak adanya bercak seperti pada kontrol positif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat Rhodamin B pada jajananan agar-agar yang diperjualbelikan di pasar Sungguminasa Kabupaten Gowa.
Fatwa Fatwa, Mujahidah Basarang, Waode Rustiah
Published: 27 June 2022
Journal: Jurnal Medika
Jurnal Medika, Volume 7, pp 29-35; https://doi.org/10.53861/jmed.v7i1.288

Abstract:
Bawang putih (Allium sativum L) adalah tanaman yang sejak dahulu telah digunakan untuk tujuan pengobatan infeksi karena memiliki sifat antibakteri. Kandungan dari bawang putih yaitu allicin dapat menghambat pertumbuhan bakteri di dalam mulut. Bawang putih sering digunakan masyarakat untuk mengobati berbagai penyakit, terutama penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan sari bawang putih (Allium sativum L) dalam menghambat pertumbuhan bakteri yang diisolasi dari mulut dan untuk mengetahui konsentrasi yang paling baik menghambat pertumbuhan bakteri yang diisolasi dari mulut. Perasan bawang putih dibuat dengan konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100%. Uji efektivitas perasan bawang terhadap bakteri dari mulut menggunakan metode disc diffusion pada medium Mueller Hinton Agar (MHA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi larutan bawang putih maka semakin besar hambatan terhadap pertumbuhan bakteri dengan zona hambat yang terbentuk pada masing-masing konsentrasi 25%, 50%, 75%, 100% sebesar 17,8, 24,7, 29,5, 29,8 mm. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sari bawang putih memiliki efektivitas antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri yang diisolasi dari mulut dan konsentrasi sari bawang putih yang paling paling besar menghasilkan zona hambat pertumbuhan bakteri yang diisolasi dari mulut adalah konsentrasi 100%.
Rahma Wati, Muh Rifo Rianto, Nurhidayat Nurhidayat, Lili Nurlinda
Published: 27 June 2022
Journal: Jurnal Medika
Jurnal Medika, Volume 7, pp 1-7; https://doi.org/10.53861/jmed.v7i1.263

Abstract:
Susu kedelai merupakan salah satu produk minuman ringan dari bahan baku kacang kedelai yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat dikarenakan kandungan gizinya sebagai sumber protein. Dalam produksi susu kedelai terkadang ada beberapa produsen yang sengaja menambahkan Bahan Tambahan Makanan (BTM) yang berbahaya dan memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan konsumen. Sakarin adalah zat pemanis buatan dengan rumus kimia (C7H5NO3S) berbentuk bubuk kritsal putih mudah larut dalam air, tidak berbau, dan sangat manis. Efek samping penggunaan sakarin dapat menyebabkan gangguan kesehatan jika dikonsumsi dalam waktu yang lama seperti sakit kepala, kehilangan daya ingat, hipertensi, diare, asma, dan kanker otak. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar sakarin dengan teknik pengambilan sampel secara simple random sampling menggunakan 5 sampel. Berdasarkan hasil penelitian dengan uji kualitatif dengan menggunakan metode resolsinol diperoleh 2 sampel negatif dan 3 sampel positif yang menunjukkan warna flouresensi hijau kekuningan. Selanjutnya uji kuantitatif menggunakan metode titrimetri jenis alkalimetri diperoleh kadar sampel 2 sebesar 4,4963 mg/kg, sampel 3 sebesar 2,9973 mg/kg, dan sampel 4 sebesar 3,9253 mg/kg. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa susu kedelai yang diperjualbelikan di supermarket kota Makassar masih aman untuk dikonsumsi karena tidak melebihi ambang batas yang telah ditetapkan Menurut PermenkI No. 033/Menkes/2012 tentang bahan tambahan makanan dengan batas maksimum sakarin yaitu 50-300 mg/kg bahan.
Rafika Rafika, Chaerunnisa Chaerunnisa, Nurdin Nurdin
Published: 27 June 2022
Journal: Jurnal Medika
Jurnal Medika, Volume 7, pp 16-21; https://doi.org/10.53861/jmed.v7i1.285

Abstract:
Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri dari Mycobacterium tuberculosis (MTB) yang menyerang paru-paru. Salah satu metode diagnosis tuberkulosis menggunakan Tes molekuler cepat (TCM). TCM bisa membaca bakteri Mycobacterium tuberculosis walaupun sampel sputum hanya 1 ml dan dapat digunakan untuk kasus jumlah specimen sputum yang didapat sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi Mycobacterium tuberculosis dan menganalisis perbandingan variasi volume sputum terhadap hasil TCM penderita TB paru. Penelitian menggunakan sampel sputum penderita TB paru sebanyak 6 orang dan dilakukan pelaksanaan penelitian di RSUD H. Andi Sulthan Dg. Radja Kabupaten Bulukumba. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Sputum setiap penderita dibuat variasi volume 0,5 mL, 0,75 mL, 1 mL, 1,5 mL yang ditambahkan buffer TCM. Kemudian dilakukan pemeriksaan TCM dengan mesin Xpert MTB/RIF. Hasil diperoleh semua volume sputum dapat mendeteksi adanya Mycobacterium tuberculosis. Berdasarkan uji Kruskal-wallis dapat disimpulkan tidak ada perbedaan yang bermakna antara variasi volume sputum dengan hasil TCM penderita TB paru. Bahwa volume sputum yang sedikit pun (0,5 ml) dapat mendeteksi keberadaan Mycobacterium tuberculosis.
Nur Qadri Rasyid, Hasnah Hasnah, Nurannisa Nurannisa, Muawanah Muawanah
Published: 27 June 2022
Journal: Jurnal Medika
Jurnal Medika, Volume 7, pp 22-28; https://doi.org/10.53861/jmed.v7i1.287

Abstract:
Ballo is a traditional drink of palm wine originating from Bugis Makassar made through the fermentation process of sap, rice or fruit containing sugar. The results of fermentation produce alcohol consumed in the long term will cause cirrhosis of the liver. This study aims to determine the alcohol content contained in palm wine (ballo). This type of research was carried out by laboratory observation using the UV-Vis Spectrophotometer method. The object of this research is palm wine using 5 samples. The results of this study indicate that 5 samples contain alcohol content with sample A content of 18.67%, sample B of 28.42%, sample C of 30.67%, sample D of 8.17%, and sample E of 15.67 %. According to the regulation of the Minister of Health of the Republic of Indonesia NO. 86/MenKes/Per/VI/1997 concerning alcoholic beverages, it is explained that Group A drinks contain 1-5% ethanol content, Group B contains 5-20% ethanol content, and Group C contains 20-55% ethanol content. Based on the research that has been done, samples (A), (D) and (E) belong to group B drinks with moderate alcohol content, and samples (B) and (C) belong to group C with high alcohol content.
Nunung Sulistyani, Tiya Kumalasari, Barinta Widaryanti
Published: 27 June 2022
Journal: Jurnal Medika
Jurnal Medika, Volume 7, pp 9-15; https://doi.org/10.53861/jmed.v7i1.280

Abstract:
Staphylococcus aureus merupakan bakteri yang ditemukan pada kulit, saluran pernapasan, dan saluran pencernaan. Infeksi Staphylococcus aureus dapat diobati dengan pemberian antibiotik. Namun, penggunaan antibiotik dapat menyebabkan hipersensitivitas. Upaya untuk menghindari hipersensitivitas antibiotik yaitu dengan cara pemanfaatan tanaman sebagai alternatif antibiotik. Tanaman yang digunakan untuk pengobatan salah satunya adalah jeruk nipis (Citrus aurantifolia). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh berbagai konsentrasi perasan jeruk nipis pada pertumbuhan Staphylococcus aureus. Parameter pertumbuhan Staphylococcus aureus ditetapkan dengan menghitung jumlah koloni menggunakan metode hitung cawan (plate count) setelah pemberian perasan jeruk nipis pada konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100%. Hasil penelitian menunjukkan berbagai konsentrasi perasan jeruk nipis berpengaruh pada jumlah koloni Staphylococcus aureus. Perasan jeruk nipis konsentrasi 75% efektif dalam menurunkan jumlah koloni Staphylococcus aureus.
Rahmawati Rahmawati, Dewi Arisanti, Muhammad Rifo Rianto, Mardatillah Ahmad
Published: 30 December 2021
Journal: Jurnal Medika
Jurnal Medika, Volume 6, pp 28-32; https://doi.org/10.53861/jmed.v6i2.228

Abstract:
Narkotika meliputi cakupan drug yang berarti semua jenis zat yang apabila dipergunakan akan membawa efek dan pengaruh-pengaruh tertentu pada tubuh pemakai seperti menimbulkan gangguan pada sistem saraf, jantung, paru-paru, dan lain-lain. Faktor yang mempengaruhi terjadi penyalahgunaan narkotika pada remaja yaitu sebagian remaja yang orang tuanya sibuk pada urusan pekerjaan sehingga memberikan peluang anak merasa bebas (leluasa) untuk memasuki pergaulan atau perkumpulan yang diinginkan. Salah satu jenis narkotika yang sering disalahgunakan oleh para remaja adalah jenis obat tetrahydrocannabinol (THC). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi narkotika jenis obat tetrahydrocannabinol (THC) pada remaja. Metode penelitian yang digunakan adalah purposive sampel dengan 15 sampel urine remaja dengan metode immunokromatografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 15 sampel diperoleh 2 hasil positif ditandai dengan terbentuknya satu garis pada garis control (C) dan 13 hasil negatif yang ditandai dengan terbentuknya dua garis merah pada garis control (C) dan garis test (T). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 2 sampel urine remaja mengandung narkotika dan 13 sampel urine lainnya tidak mengandung narkotika jenis obat tetrahydrocannabinol (THC).
Wa Ode Rustiah, Yuli Andriani Deli
Published: 23 May 2021
Journal: Jurnal Medika
Jurnal Medika, Volume 2, pp 64-67; https://doi.org/10.53861/jmed.v2i1.135

Abstract:
Masalah pencemaran air saat ini sudah sangat memprihatinkan, apalagi di zaman modern saat ini banyak usaha jasa cuci pakaian atau laundry yang berada disekitar rumah warga, dimana limbah jasa cuci pakaian ini merupakan derivatik zat organik. Kandungan zat organik pada air limbah jasa cuci pakaian ini mengakibatkan tingginya kadar COD air, sehingga dapat menyebabkan pencemaran bagi lingkungan dan dapat menyebabkan toksik bagi kehidupan di dalam air. Oleh karena itu perlu dilakukan solusi untuk mengatasi pencemaran tersebut, salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan proses koagulasi menggunakan koagulan Poly Aluminium Chloride. Tujuan penelitian ini untuk menentukan efektifitas Poly Aluminium Chloride dalam menurunkan kadar COD pada limbah cair jasa laundry. Penelitian ini meliputi proses koagulasi menggunakan PAC dan uji penurunan kadar COD pada air limbah jasa laundry. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan variasi berat, maka dapat disimpulkan bahwa penurunan COD yang sangat baik diperoleh pada 0,3 gram yang dapat menurunkan COD sebesar 307,70 mg/L
Herlina Rezky Suryanty, Mujahidah Basarang, Nurul Ni’Ma Azis
Published: 30 December 2021
Journal: Jurnal Medika
Jurnal Medika, Volume 6, pp 38-42; https://doi.org/10.53861/jmed.v6i2.231

Abstract:
Tinea unguium adalah penyakit infeksi jamur yang disebabkan oleh Tricophyton rubrum dan Tricophyton mentagrophytes. Infeksi ini diketahui menyebabkan kuku menjadi rusak seperti mulai menghitam dan sedikit terangkat. Kelompok masyarakat yang paling sering terkena infeksi ini adalah masyarakat yang mempunyai kegiatan di daerah yang lembab. Tujuan penelitian ingin mengetahui gambaran jamur yang menjadi penyebab penyakit Tinea unguium pada sediaan kerokan kuku kaki buruh perusahaan ekspor impor kepiting yang ada di kota Makassar. Jenis penelitian bersifat observasi laboratorik, dengan mengambil kerokan kuku kaki buruh perusahaan ekspor impor kepiting sebanyak 10 orang dengan kriteria kuku rusak dan menguning atau menghitam. Penelitan ini dilakukan pada bulan April 2019. Pemeriksaan sampel menggunakan metode pengamatan langsung menggunakan KOH 40% dan dilanjutkan dengan kultur sampel pada media PDA (Potato Dextrose Agar). Sampel yang tumbuh diamati di bawah mikroskop untuk mengidentifikasi jenis jamur berdasarkan ciri morfologi. Berdasarkan hasil pemeriksaan mikroskopis, ditemukan 1 sampel positif jamur penyebab tinea unguium yaitu Trichophyton interdigitale dari 10 sampel yang ada.
Nur Qadri Rasyid, Anita Anita, Feri Feri
Published: 23 May 2021
Journal: Jurnal Medika
Jurnal Medika, Volume 1, pp 1-5; https://doi.org/10.53861/jmed.v1i1.89

Abstract:
Telur adalah salah satu pangan sumber protein yang banyak diminati oleh masyarakat karena memiliki rasa yang lezat mudah dicerna, bergizi tinggi, mudah diperoleh dan memiliki harga yang murah. Namun, telur segar mempunyai batas waktu penyimpanan yang singkat, oleh sebab itu perlu diawetkan dengan cara pengasinan. Telur asin merupakan telur yang diawetkan dengan cara penggaraman agar membuang rasa amis dan menciptakan rasa yang khas. Saat perendaman akan terjadi penambahan konsentrasi garam pada bagian dalam putih dan kuning telur sehingga mempengaruhi tekstur, warna, aroma dan rasa. Di sisi lain, penambahan konsentrasi garam pada putih telur dapat mengakibatkan terjadinya denaturasi protein yang akan menurunkan kadar protein dalam telur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar NaCl dan kadar protein telur asin berdasarkan lama pengeraman 0, 4, 9 dan 14 hari yang dianalisis dengan metode mohr untuk menentukan kadar NaCl dan metode kjeldahl untuk menganalisis kadar protein. Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan kadar protein selama penyimpanan, sementara kadar kadar NaCl mengalami peningkatan. Kadar NaCl pada 0, 4, 9 dan 14 hari berturut-turut adalah 14.59%, 44.19%, 57.25 %, 63.29%, kemudian kadar protein telur asin pada 0, 4, 9 dan 14 hari berturut-turut adalah 15.00%, 12.92%, 11.08%, dan 8.38%. Berdasarkan dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa peningkatan konsentrasi NaCl berdasarkan lama pengeraman dapat menurunkan kadar protein.
Dewi Arisanti, Darmawaty Rauf, Nurlaila Nurlaila
Published: 23 May 2021
Journal: Jurnal Medika
Jurnal Medika, Volume 1, pp 6-9; https://doi.org/10.53861/jmed.v1i1.90

Abstract:
Penelitian ini berlatar belakang tentang maraknya kasus penyakit DBD yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan olehnyamuk Aedes aegypti. Jumlah penderita DBD di kota Makassar cenderung meningkat pada tahun 2004 (584 dan 2,05%), tahun 2005 (832 dan 2,64%), tahun 2006 (877 dan 1,93%). Prevalensi DBD tertinggi di laporkan di Kecamatan Tamalate. Penelitian bertujuan untuk mengetahui adanya jentik Aedes aegypti pada bak penampungan air masyarakat Jalan Sultan Alauddin Kelurahan Mangasa Kecamatan Tamalate Makassar. Penelitian ini bersifat deskriptif, sampel yang digunakan air bak penampungan masyarakat Jalan Sultan Alauddin Kelurahan Mangasa Kecamatan Tamalate Makassar sebanyak 10 sampel. Hasil penelitian ini yang di temukan 3 (30%) dari keseluruhan sampel positif jentik nyamuk Aedes agypti pada bak air penampungan masyarakat Jalan Sultan Alauddin Kelurahan Mangasa Kecamatan Tamalate Makassar.
Wa Ode Rustiah
Published: 23 May 2021
Journal: Jurnal Medika
Jurnal Medika, Volume 1, pp 62-67; https://doi.org/10.53861/jmed.v1i2.111

Abstract:
Zat besi (Fe) merupakan salah satu mineral yang terkandung dalam kelor. Zat besi (Fe) adalah mikromineral yang sangat penting dalam tubuh karena berfungsi dalam pembentukan sel darah merah. Zat besi (Fe) dalam pembentukan sel darah merah yakni proses sintesis hemoglobin (Hb) dapat pula mengaktifkan beberapa enzim salah satunya yakni enzim pembentuk antibodi. Kekurangan zat besi (Fe) akan mengakibatkan anemia yang merupakan masalah gizi di Indonesia. Selain itu, dapat menurunkan kekebalan tubuh karena berhubungan erat dengan penurunan fungsi enzim pembentuk antibodi. tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar zat besi (Fe) pada buah kelor. Penelitian ini adalah penelitian jenis eksperimen dengan menganalisis mineral yakni zat besi (Fe) dimana digunakan sebagai suplemen dalam tubuh. Pada penelitian ini digunakan buah kelor sebagai sampel dengan tujuan untuk mengetahui kadar zat besi (Fe) pada sampel tersebut. Kandungan zat besi (Fe) dalam sampel digunakan cara Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Untuk buah kelor, kadar zat besi (Fe) rata-rata pada titik A yakni 2,50 mg/100 gram sampel, titik B yakni 3,20 mg/100 gram sampel, titik C yakni 3,59 mg/100 gram sampel dan titik D yakni 4,51 mg/100 gram sampel.
Hasnah Hasnah, Nurul Ni’Ma Azis, Abdul Azis
Published: 30 December 2021
Journal: Jurnal Medika
Jurnal Medika, Volume 6, pp 33-37; https://doi.org/10.53861/jmed.v6i2.230

Abstract:
Game online merupakan jenis permainan yang dimainkan dengan memanfaatkan jaringan internet untuk dapat terkoneksi satu sama lain dengan pemain lainnya baik melalui perangkat komputer maupun gadget. Game online dimainkan oleh para pemain game yang dikenal dengan istilah gamers. Gamers umumnya akan begadang untuk bermain game online yang memberi dampak buruk terhadap pola tidur. Sampel dalam penelitian ini adalah darah vena pemain game online yang memiliki pola tidur tidak teratur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran nilai hematokrit terhadap pola tidur pada pemain game online. Penelitian ini dilakukan secara observasi laboratorium dengan menggunakan metode makrohematokrit. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 10 sampel. Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 10 sampel diperoleh hasil yaitu 1 sampel mengalami penurunan nilai hematokrit (10%) sementara 9 sampel lainnya diperoleh nilai hematokrit yang normal (90%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa pola tidur pada pemain game online beresiko mempengaruhi nilai hematokrit.
Waode Rustiah, Nurul Ni’Ma Azis, Aulia Putri Cahyani Kaempe
Published: 30 December 2021
Journal: Jurnal Medika
Jurnal Medika, Volume 6, pp 43-50; https://doi.org/10.53861/jmed.v6i2.232

Abstract:
Halus manis merupakan jajanan yang terbuat dari gula pasir yang diberi pewarna makanan dan dibuat menggunakan alat khusus yang berputar dan menghasilkan serat-serat gula yang halus. Dalam produksi halus manis terkadang ada pedagang menambahkan Bahan Tambahan Makanan (BTM) berupa sakarin. Sakarin adalah zat pemanis buatan dengan rumus kimia (C7H5NO3S), berbentuk bubuk kristal putih, mudah larut dalam air, tidak berbau dan sangat manis. Efek samping penggunaan sakarin dapat menyebabkan gangguan tenggorokan berupa batuk dan radang tenggorokan serta dapat menimbulkan kerusakan membran sel serta timbulnya kanker kandung kemih karena bersifat karsiogenik jika dikonsumsi dalam kurun waktu yang lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar sakarin dengan teknik pengambilan sampel random sampling dengan jumlah 10 sampel. Berdasarkan hasil penelitian uji kualitatif menggunakan uji kolorimetri diperoleh 7 sampel negatif (70%) dan 3 sampel positif (30%). Selanjutnya uji kuantitatif menggunakan uji alkalimetri diperoleh sampel 1 dengan kadar sakarin 0,0096 mg/kg, sampel 2 dengan kadar sakarin 0,0085 mg/kg dan sampel 5 dengan kadar sakarin 0,0096 mg/kg. Menurut Permenkes RI No. 722/Menkes/Per/IX/1988 mengenai bahan tambahan makanan, batas maksimum sakarin yaitu 50-300 mg/kg bahan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa halus manis yang diperjualbelikan di kota Makassar masih layak dikonsumsi karena masih masuk ambang batas yang ditetapkan.
Andi Fatmawati, Nurhidayat Nurhidayat, Asma Yuliani
Published: 30 December 2021
Journal: Jurnal Medika
Jurnal Medika, Volume 6, pp 56-61; https://doi.org/10.53861/jmed.v6i2.234

Abstract:
Pediculosis capitis merupakan penyakit infeksi pada kulit kepala manusia yang disebabkan oleh infestasi ektoparasit Pediculus humanus capitis yang dapat menular di kepala tanpa disadari karena kontak erat di lingkungan yang sama seperti asrama pesantren. Di kepala penderita pediculosis ditemukan banyak lesi pada kulit, rambut saling melekat, bintik-bintik hitam atau coklat pada pangkal rambut, radang pada kulit kepala serta eksudat nanah yang berasal dari luka gigitan Pediculus humanus capitis yang meradang. Infeksi sekunder berupa tinea capitis dapat menyerang penderita pediculosis. Infeksi ini disebabkan dermatofita genus Microsforum sp dan Trichophyton sp. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis jamur penyebab tinea capitis pada kulit kepala santriwati pesantren di Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan mengkultur spesimen pada media Sabouraud Dextrose Agar (SDA) dan dilanjutkan dengan identifikasi jamur. Hasil penelitian dari 10 sampel menunjukkan bahwa 1 sampel terinfeksi Microsporum audouinii.
Anita Anita, Muhammad Rifo Rianto, Dewi Arisanti, Anang H Radjak
Published: 30 December 2021
Journal: Jurnal Medika
Jurnal Medika, Volume 6, pp 51-55; https://doi.org/10.53861/jmed.v6i2.233

Abstract:
Spons cuci piring adalah alat yang sering digunakan sebagian besar masyarakat untuk membersihkan peralatan makan, namun tidak dicantumkan cara penggunaannya sehingga mengurangi pengetahuan konsumen dalam menjaga kebersihan serta kondisi spons yang dipakai. Spons cuci piring 200.000 kali lebih kotor dibandingkan dudukan toilet, sehingga pemakaian lebih dari 3 hari dan didiamkan dalam keadaan lembab dapat mendukung pertumbuhan bakteri diantaranya Salmonella sp. Bakteri Salmonella sp bersifat gram negatif, tidak membentuk spora, fakultatif anaerobik, berbentuk motil dan batang. Salmonella adalah bakteri mesofilik, dapat hidup pada kisaran suhu 5-46°C, dan suhu pertumbuhan terbaik adalah 35-37°C. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Salmonella sp terdapat pada spons cuci piring bekas yang direndam selama 3 hari. Metode penelitian ini dilakukan terhadap 5 sampel spons cuci piring bekas dengan cara eksperimen dan dilakukan dengan cara uji kultur pada media. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua sampel spons positif adanya kontaminasi bakteri Salmonella sp. Sehingga dapat disimpulkan penelitian pada identifikasi Salmonella sp pada spons cuci piring bekas yang direndam selama 3 Hari ditemukan adanya bakteri Salmonella sp.
Nurul Ni'Ma Azis, Andi Fatmawati, Fitriyani Fitriyani
Published: 23 May 2021
Journal: Jurnal Medika
Jurnal Medika, Volume 2, pp 60-63; https://doi.org/10.53861/jmed.v2i1.134

Abstract:
Helminthiasis (kecacingan) menurut World Health Organization (WHO) adalah infestasi satu atau lebih cacing parasit usus yang terdiri dari golongan nematoda usus. Sebagian besar dari nematode ini adalah penyebab masalah kesehatan masyarakat di dunia. Nematoda golongan STH yang penting dan menginfeksi manusia adalah Ascaris lumbricoides, Necator amaericanus, Ancylostoma dudonelae, Trichuris trichuira dan Strongiloides stercoralis. Infeksi Soil Transmitted Helmiths (STH) masih merupakan endemik di banyak daerah di dunia, terutama di negara yang sedang berkembang dengan sanitasi lingkungan dan kebersihan diri yang sangat kurang. Diperkirakan sekitar 807 juta manusia di dunia terinfeksi Ascaris lumbricoides, sekitar 604 juta menderita trikuriasis dan hookworm (A.duodenale dan N. americanus) menginfeksi sekitar 576 juta manusia di seluruh dunia. Jumlah infeksi STH sangat banyak di Asia Tenggara termasuk Indonesia, Letak geografis Indonesia yang beriklim tropis sesuai untuk perkembangan parasit. Adapun prevalensi kecacingan STH di Indonesia berkisar 40-60% dan masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting (Akhsin, 2011). Prevalensi tertinggi terdapat di Papua dan Sumatera Utara dengan prevalensi antara 50% hingga 80%. Tingginya prevalensi ini sangat didukung oleh keadaan alam yang cocok, higiene perorangan dan sanitasi lingkungan yang rendah, pengetahuan dan kurangnya penyuluhan kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis korelasi higiene pribadi dan sanitasi lingkungan dengan kejadian helminthiasis di Kelurahan Rappocini. Metode yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional dengan metode pemeriksaan sedimentasi. Hasil analisis korelasi korelasi mengahsilkan adanya korelasi higiene pribadi dan sanitasi lingkungan dengan kejadian helminthiasi di kelurahan rappocini. Hal ini berdasarkan uji korelasi nilai p(0.00)<0.05.
Dewi Arisanti, Bakri Umar, Mentari Mentari
Published: 23 December 2016
Journal: Jurnal Medika
Jurnal Medika, Volume 1, pp 13-16; https://doi.org/10.53861/jmed.v1i2.101

Abstract:
Malaria merupakan salah satu penyakit infeksi yang disebabkan oleh Plasmodium sp yang di tularkan melalui vektor nyamuk Anopheles betina. Plasmodium sp masuk melalui tusukan menuju ke sel hati, dan mengalami perkembangbiakan (stadium pra-eritrosit). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menentukan Plasmodium sp pada penderita malaria bagian pesisir pantai dan kota di Kabupaten Sorong, Penelitian ini bersifat observasi dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Hasil penelitian yang dilakukan terhadap 20 sampel daridaerah pesisir pantai dan daerah kota dengan menggunakan sediaan darah tebal ditemukan di daerah Pesisir Pantai ditemukan 20% Plasmodium vivax gametocit, 25% Plasmodium falcivarum tropozoit, dan 5% ditemukan Plasmodium campuran dalam tubuh penderita di satu daerah. Sedangkan pada daerah Kota ditemukan 15% Plasmodium vivax gametocit, 25% Plasmodium falcivarum tropozoit, dan 10% ditemukan Plasmodium campuran dalam tubuh penderita di satu daerah. Dari penelitian dapat disimpulkan bahwa Plasmodium yang di temukan dalam tubuh penderita adalah Plasmodium Plamodium vivax, Plasmodium falciparum dan Plasmodium campuran Plasmodium Plamodium vivax dan Plasmodium falciparum dengan bentuk tropozoit dan gametosit pada daerah pesisir pantai dan kota.
Wa Ode Rustiah
Published: 23 December 2016
Journal: Jurnal Medika
Jurnal Medika, Volume 1, pp 45-51; https://doi.org/10.53861/jmed.v1i2.108

Abstract:
Limbah B3 (bahan berbahaya dan beracun) yang semakin meningkat dikhawatirkan menimbulkan dampak yang lebih luas terhadap kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan hidup. Limbah cair merupakan masalah utama dalam pengendalian dampak lingkungan. Masuknya zat pencemar dari limbah ke perairan mengakibatkan karakter fisika dan kimia dari sumber daya air berubah. Agar dapat memenuhi baku mutu, limbah cair harus diolah secara terpadu, baik yang dihasilkan selama proses produksi maupun setelah proses produksi. Pengelolaan limbah cair di dalam proses produksi dimaksudkan untuk meminimalkan volume, konsentrasi, dan toksisitas limbah. Pengelolaan limbah cair setelah proses produksi dimaksudkan untuk menghilangkan atau menurunkan kadar bahan pencemar yang terkandung di dalamnya, sampai limbah cair memenuhi syarat untuk dapat dibuang (memenuhi baku mutu yang ditetapkan). Metode yang digunakan pada penelitian ini yang dapat mereduksi zat pencemar yang ditimbulkan adalah metode Adsorpsi. Dua manfaat yang diperoleh dari kegiatan ini adalah perolehan sumber adsorben alternatif baru dan penanganan limbah laboratorium. Teh sebagai bahan alami aman bagi lingkungan, ampasnya mudah didapat sebagai limbah industri minuman teh. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh kadar logam berat timbal yang mampu diserap oleh karbon aktif ampas teh dengan konsentrasi aktivator H2SO4 (5%, 10%, 15%, 20% dan 25%) berturut-turut adalah 9,823 ppm, 9,839 ppm, 9,864 ppm, 9,884 ppm dan 9,906 ppm dengan efisiensi serapan berturut-turut yaitu 98,23%, 98,39%, 98,64%, 98,84% dan 99,06%.
Muawanah Muawanah
Published: 23 December 2016
Journal: Jurnal Medika
Jurnal Medika, Volume 1, pp 21-24; https://doi.org/10.53861/jmed.v1i2.103

Abstract:
Boraks adalah jenis bahan kimia yang sering digunakan sebagai pengawet makanan yang dilarang penggunaanya oleh pemerintah karena dampaknya akan sangat merugikan kesehatan. Boraks digunakan untuk mengawetkan suatu makanan dalam waktu yang cukup lama, seperti bakso. Boraks digunakan agar bakso lebih kenyal, lebih awet dan tahan lama meskipun disimpan beberapa hari pada suhu ruang. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi boraks pada bakso yang diperjualbelikan di Kecamatan Mamajang Kota Makassar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif menggunakan metode uji nyala api. Sampel yang digunakan sebanyak 5 sampel yang diambil secara accidental sampling di beberapa pedagang bakso keliling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelima sampel yaitu sampel A, B, C, D, dan E diperoleh hasil negatif (-). Hal ini membuktikan bahwa kelima sampel bakso yang beredar di Kecamatan Mamajang Kota Makassar tidak menggunakan boraks sebagai pengawet.
Mujahidah Basarang, Rahmawati Rahmawati, Wahyono Wahyono
Published: 27 June 2016
Journal: Jurnal Medika
Jurnal Medika, Volume 1, pp 20-23; https://doi.org/10.53861/jmed.v1i1.93

Abstract:
Dermatophyta adalah golongan jamur yang dapat menyerang jaringan yang mengandung keratin (zat tanduk) sehingga dapat berkolonisasi ke dalam jaringan berkeratin, meliputi stratum korneum, rambut, kuku dan jaringan tanduk hewan menyebabkan penyakit dermatofitosis. Timbulnya penyakit dari pakaian bekas impor ini bisa berawal dari kontak langsung dengan kulit atau ditransmisikan oleh tangan manusia yang kemudian terjadi infeksi. penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dermatofita pada pakaian bekas impor yang diperjualbelikan di kota Makassar. Sampel dikumpulkan dari beberapa pasar tradisional kota Makassar menggunakan metode swab. Kapas swab pakaian bekas diinokulasikan pada media SDA. Jamur yang diidentifikasi sebagai dermatofita diperiksa secara mikroskopis. Hasil penelitian pada 30 sampel pakaian bekas impor yang diperjualbelikan di kota Makassar ditemukan 3 sampel mengandung dermatofita jenis Miscrosporum audouinii.
Tuty Widyanti, Mujahidah Basarang, Nurul Afiah
Published: 23 December 2016
Journal: Jurnal Medika
Jurnal Medika, Volume 1, pp 32-36; https://doi.org/10.53861/jmed.v1i2.105

Abstract:
Jamur merupakan agen yang juga memberi pengaruh pada penyakit paru disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Gejala umum infeksi jamur paru sama dengan infeksi tuberkulosis ataupun dengan mikroba lainnya. Infeksi jamur paru sering tidak terdiagnosa karena tidak ada gejala yang khas. Infeksi jamur paru sering menyertai penyakit lain sehingga pengobatan terhadap infeksi jamur paru sering terlambat diberikan. Identifikasi kultur konvensional dan dilanjutkan dengan tes biokimia membutuhkan waktu yang lama oleh karena itu diperlukan metode fenotip yang mudah, sederhana dan murah untuk mengidentifikasi antara Candida sp. Tujuan penelitian ini adalah mendeteksi keberadaan jamur dengan metode kultur dari sampel bilasan bronkus dan bilasan lambung. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental untuk mengetahui pertumbuhan jamur Candida sp yang diidolasi dari bilasan lambung dan bronkus suspek tuberculosis yang negatif BTA pada medium Sabaroud Agar Hipertonik. Hasil penelitian ditemukan 100% sampel menunjukkan pertumbuhan Candida sp dari sampel bilasan bronkus dan bilasan lambung tumbuh pada medium SDA Hipertonik 370C dengan rata-rata pertumbuhan 24 jam. Koloni Candida sp yang tumbuh pada medium SDA Hipertonik 370C akan tampak berwarna putih, halus, licin, ukuran koloni dari kecil sampai ukuran besar, jika koloni sudah berumur tua akan berwarna kecoklatan. Candida sp secara mikroskopik berbentuk bulat sampai lonjong dan memiliki pertunasan yang dinamakan budding.
Rahmawati Rahmawati
Published: 23 December 2016
Journal: Jurnal Medika
Jurnal Medika, Volume 1, pp 42-44; https://doi.org/10.53861/jmed.v1i2.107

Abstract:
Penilitian ini dilatarbelakangi oleh penggunaan formalin yang digunakan sebagai bahan pengawet yang disalahgunakan sebagai Bahan Tambahan Makanan (BTM). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya zat formalin pada ikan asin yang beredar di Kota Makassar. Teknik pengambilan sampel adalah Random Sampling dimana sampel pemeriksaan dalam penelitian ini sebanyak 10 sampel. Analisis kualitatif formalin pada ikan asin dilakukan menggunakan metode fenilhidrazin yaitu hasil destilasi direaksikan dengan fenilhidrazin 1%, K3(Fe(CN)6) 1%, dan HCl pekat, adanya formalin ditandai dengan adanya perubahan warna menjadi merah. Hasil analisis kualitatif formalin pada ikan asin yang beredar di Kota Makassar didapatkan 10% sampel positif dari 10 sampel yang dianalisis mengandung formalin
Effendy Rasiyanto, Muh Rifo Rianto, Farida Hidayati
Published: 23 December 2016
Journal: Jurnal Medika
Jurnal Medika, Volume 1, pp 52-55; https://doi.org/10.53861/jmed.v1i2.109

Abstract:
Enzim Cholinesterase adalah suatu bentuk dari kata lisbiologik yang didalam jaringan tubuh berperan untuk menjaga agar otot-otot, kelenjar-kelenjar dan sel-sel syaraf bekerja secara terorganisir dan harmonis. Enzim Cholinesterase dapat terganggu oleh pemakain pestisida secara berlebihan dan juga tidak menggunakan alat pelindung diri.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran hasil Cholinesterase pada petani penyemprot pestisida di Desa Loka Kabupaten bantaeng. Objek dalam penelitian ini adalah 5 serum petani dan di periksa di Balai Besar Labolatorium Kesehatan dengan metode fotometri. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa petani di Desa Loka Kabupaten Bantaeng tidak terpapar pestisida dilihat dari hasil pemeriksaan Cholinesterase yang normal, gambaran hasil yang didapatkan adalah7857-9177 U/L dengan nilai normal 4620-11500 U/L. Setelah dilakukan pemeriksaan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa petani di Desa Loka Kabupaten Bantaeng tidak terpapar dengan pestisida.
Fitri Arniati
Published: 27 June 2016
Journal: Jurnal Medika
Jurnal Medika, Volume 1, pp 32-36; https://doi.org/10.53861/jmed.v1i1.95

Abstract:
This research aimed at findings out whether or not the students were able to improve their writing strategy and whether the students able to use List, Inquire and Note Strategy in writing or not. This research used a pre – experimental method with one group pre – test and post – test design. The population was the second grade students of Analkes Muhammdiyah Makassar. The sample were 24 students by using purposive sampling by taking one class . The data was analyzed into precentage, mean score analysis and value of t – test. The result of the data analysis showed that the students’ writing achievement, in pre – test was X1 = 54,6 and post – test X2 = 71,1. The result of the t – test value was (24,19) is greater than the t – table value was (2,601) this indicates that the null hypothesis (H0) is rejected and the alternative hypothesis (H1) is accepted. There is significant difference of the students’ writing achievement before and after presenting materials by using LINK strategy. Based on the findings and discussions of the research the writer concludes that using List, Inquire, Note, Strategy can improve the ability of the students of Analkes Muhammadiyah in writing.
Tuty Widyanti, Nurul Ni'Ma Azis, Nirfah Nirfah
Published: 27 June 2016
Journal: Jurnal Medika
Jurnal Medika, Volume 1, pp 24-31; https://doi.org/10.53861/jmed.v1i1.94

Abstract:
Tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Diagnosis ditegakkan bila ditemukan kuman Mycobacterium tuberculosis pada pemeriksaan mikroskopis, pemeriksaan dahak secara langsung memiliki beberapa kelemahan yaitu masih banyaknya jaringan, lendir yang akan memperbesar volume sampel,sehingga akan memperkecil kemungkinan untuk dapat mengambil sampel yang mengandung kuman Mycobacterium tuberculosi . Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil pemeriksaan Mycobacterium tubeculosis pada dahak suspek penderita TB dengan pemeriksaan secara langsung dibandingkan dengan perlakuan homogenisasi. Metode penelitian adalah observasi laboratorik yang bersifat deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan secara accidental sampling sebanyak 5 sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: dari 5 sampel, didapatkan peningkatan hasil positifitas setelah dilakukan homogenisasi pada sampel dahak sewaktu sebanyak 20%, pagi 20%, sewaktu 40%. Didapatkan juga hasil pemeriksaan yang sama baik secara langsung dan setelah homogenisasi sebanyak 60% dahak sewaktu, 80% dahak pagi, dan 20% dahak sewaktu. Namun, ada juga hasil pemeriksaan dahak yang mengalami penurunan positifitas sebanyak 20% pada sampel dahak sewaktu, 0% sampel dahak pagi, dan 40% pada sampel dahak sewaktu.Berdasarkan hasil yang dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara pemeriksaan secara langsung dan pemeriksaan metode homogenisasi.
Mujahidah Basarang, Muh Rifo Rianto, Magfirah Arifuddin
Published: 23 December 2016
Journal: Jurnal Medika
Jurnal Medika, Volume 1, pp 56-61; https://doi.org/10.53861/jmed.v1i2.110

Abstract:
Pembiakan jamur di laboratorium dipengaruhi oleh komponen nutrien media. Media harus mengandung semua nutrisi yang mudah digunakan mikroba. Persyaratan media petumbuhan jamur adalah tersedianya karbohidrat dan nitrogen. Bekatul mengandung karbohidrat sebanyak 84,36% yang merupakan salah satu sumber energi utama dalam pertumbuhan dan perkembangan jamur. Selain itu bekatul merupakan sumber nitrogen yang kompleks. Oleh karena itu bekatul dapat dijadikan sebagai media alternatif pertumbuhan jamur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan jamur Aspergillus sp pada media bekatul agar. Selain itu penelitian ini bertujuan membandingkan pertumbuhan Aspergillus sp pada bekatul agar dengan penambahan glukosa dan bekatul agar tanpa penambahan glukosa. Metode yang digunakan adalah single dot dengan cara inokulasi Aspergillus sp menggunakan ose jarum yang ditusukkan di bagian tengah permukaan agar dan diinkubasi pada suhu 25 0C. Pertumbuhan jamur dilihat dari hasil pengukuran diameter koloni jamur dilakukan setiap 24 jam selama 5 hari. Hasil pengamatan memperlihatkan gambaran pertumbuhan optimum Aspergillus sp. pada media bekatul agar, media bekatul agar penambahan glukosa. Pertumbuhan eksponensial Aspergillus sp. dimulai pada jam ke-24, jamke-48 dan jam ke-72. Kemudian dari jam ke-72 sampai jam ke-102 Aspergillus sp. mengalami fase pertumbuhan stasioneri. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa bekatul dapat dimanfaatkan sebagai media pertumbuhan jamur Aspergillus sp
Nur Qadri Rasyid, Muawanah Muawanah
Published: 23 December 2016
Journal: Jurnal Medika
Jurnal Medika, Volume 1, pp 37-41; https://doi.org/10.53861/jmed.v1i2.106

Abstract:
Ester alkil dari asam p-hidroksibenzoat (paraben) digunakan secara luas sebagai agen antimikroba, dengan aktivitas antimikroba meningkat seiring dengan meningkatnya panjang rantai alkil. Senyawa ini digunakan secara luas dalam ribuan produk perawatan tubuh yang digunakan setiap hari untuk mencegah tumbuhnya bakteri pada produk tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Barr et al., (2011) mengkofirmasi mengenai toksisitas paraben yang dapat diserap secara sistematik pada manusia dan ditemukan paraben utuh di empat lokasi di seluruh bagian payudara pada penderita kanker payudara primer di Inggris antara tahun 2005 dan 2008. Secara keseluruhan jenis paraben yang tertinggi yaitu n-propil paraben dan metilparaben dan tingkat yang lebih rendah untuk n-butilparaben, etilparaben dan isobutilparaben. Pada penelitian ini sumber paraben tidak dapat diindentifikasi. Tetapi, paraben diukur dalam 7/40 pasien melaporkan pernah menggunakan kosmetik pada bagian ketiak selama hidup mereka. Di Indonesia penggunaan paraben dalam produk perawatan tubuh masih digunakan untuk memperpajang masa pakai produk. Oleh karena itu penelitian awal dibutuhkan untuk mengidentifikasi adanya paraben yang digunakan dalam beberapa produk perawatan tubuh sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian lanjutan ke tingkat toksisitas paraben terhadap pajanan dalam tubuh manusia. Metode identifikasi paraben yang digunakan adalah uji warna pada 20 jenis produk perawatan tubuh terkenal yang beredar di Indonesia. Hasil identifikasi paraben pada 20 sampel produk perawatan tubuh diperoleh sekitar 75% mengandung paraben. Nilai ini menunjukkan angka yang tinggi mengingat produk perawatan tubuh yang digunakan konsumen sekitar 1-5 produk yang berbeda setiap harinya. Hal ini dapat memicu penyerapan paraben secara dermal.
Rahmawati Rahmawati
Published: 23 December 2016
Journal: Jurnal Medika
Jurnal Medika, Volume 1, pp 1-5; https://doi.org/10.53861/jmed.v1i3.112

Abstract:
Pemanis buatan merupakan suatu zat yang dapat menimbulkan rasa manis atau zat yang dapat memberikan kalori lebih rendah dari pada gula dan mempunyai struktur kimia yang berbeda dengan struktur kimia gula alami. Telah dilakukan pemeriksaan terhadap pemanis buatan sakarin maupun siklamat yang terdapat pada minuman teh kemasan botol yang beredar di Minimarket Kota Makassar. Sampel yang digunakan sebanyak 10 sampel, yang terdiri dari 10 merek dalam kemasan. Metode pemeriksaan yang meliputi pemeriksaan secara kualitatif dan pemeriksaan secara kuantitatif. Pemeriksaan ini dilakukan di Laboratorium Kimia Analisis Makanan dan Minuman Akademi Analis Kesehatan Muhammadiyah Makassar. Hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap 10 sampel minuman teh kemasan botol yang beredar di Minimarket Kota Makassar diperoleh 1 sampel yang mengandung pemanis buatan sakarin dan 9 sampel yang mengandung pemanis buatan siklamat.
Muh Rifo Rianto, Syaifullah Cangara, Rahmat Muhammad
Published: 23 December 2016
Journal: Jurnal Medika
Jurnal Medika, Volume 1, pp 25-31; https://doi.org/10.53861/jmed.v1i2.104

Abstract:
Public health services in urban slums Karuwisi District of Makassar member a question into the background in this study The aim of the research is to describe the utilization of health services and factors related to the utilization of health services in slum residential area. The research method is qualitative approach with a case study. The research instrument is an in-depth interview and document study in data collection. Informers are communities residing in the area of slum residence. The results of the research indicated that the community’s responses on the symptoms or disease being suffered by them are varied, such as non-action, self-treatment, traditional remedy, modern health/private medication. Health service for the poor community enhances the efforts of the utilization of government health services, so that the community knows more about health services as a service needed urgently by poor community.
Anita Anita, Muh Rifo Rianto
Published: 27 June 2016
Journal: Jurnal Medika
Jurnal Medika, Volume 1, pp 10-15; https://doi.org/10.53861/jmed.v1i1.91

Abstract:
Penelitian ini dilatar belakangi oleh keadaan bakteri yang semakin lama samakin banyak mengalami resisten terhadap antibiotik moderen. Daun sukun (Artocarpus altilis) memiliki beberapa senyawa metabolik sekunder yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan juga lebih aman untuk dikonsumsi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan ekstrak daun sukun dalam menghambat pertumbuhan bakteri Shigella sp. Jenis penelitian ini bersifat eksperimental, menggunakan metode difusi agar. Sampel yang digunakan yaitu Daun sukun (Artocarpus altilis) sebanyak 300 gram yang diekstrak kemudian dibuat konsentrasi 25%, 45% dan 75%. Hasil dari penelitian ini pada konsentrasi 25% rata-rata zona hambat yang diperoleh yaitu 7.5 mm, pada konsentrasi 45% rata-rata zona hambat yang diperoleh yaitu 10.7 mm, pada konsentrasi 75% didapatkan rata-rata zona hambat yaitu 13.2 mm. Uji daya hambat yang dilakukan pada penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak daun sukun pada konsentrasi 25%, 45%, dan 75% mampu menghambat pertumbuhan bakteri Shigella sp.
Dewi Arisanti, Effendy Rasiyanto, Alfira Adam
Published: 23 December 2016
Journal: Jurnal Medika
Jurnal Medika, Volume 1, pp 14-17; https://doi.org/10.53861/jmed.v1i3.115

Abstract:
Uji Daya Hambat Infus Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) Terhadap Pertumbuhan Shigella sp. Shigella adalah bakteri Gram-negatif, nonmotile, dan merupakan kuman patogen usus yang dikenal sebagai agen penyebab penyakit disentri basiler. Bakteri ini menginfeksi saluran pencernaan dan menyebabkan berbagai gejala, dari diare, kram, muntah, dan mual, sampai komplikasi yang lebih serius. Pengobatan dapat dilakukan dengan cara mengonsumsi antibiotik. Namun antibiotik terkadang resisten, sehingga dicari alternative lain berupa tanaman tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan infus daun jambu biji dalam menghambat pertumbuhan Shigella sp.Jenis penelitian ini adalah eksperirnen laboratorium dilakukan dengan metode difusi, dan masa inkubasi selama 24 jam pada suhu 37°C. Ada 4 konsentrasi yang di uji yaitu 20%, 40%, 60%, dan 80% b/v. Pada penelitian ini digunakan pembanding yaitu tetrasiklin sebagai control positif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa infus daun jambu biji dengan konsentrasi 20% dan 40% tidak dapat menghambat prtumbuhan bakteri Shigella sp sedangkan pada konsentrasi 60% dan 80% dapat menghambat pertumbuhan Shigella sp. Dari hasil penelitian diharapkan daun jambu biji dapat digunakan sebagai obat alternatif dalam mengobati penyakit dan penelitian ini dapat dilanjutkan dengan menggunakan spesies bakteri lain dan pembuatan simplisia yang lain.
Andi Fatmawati
Published: 23 December 2016
Journal: Jurnal Medika
Jurnal Medika, Volume 1, pp 1-8; https://doi.org/10.53861/jmed.v1i2.99

Abstract:
Antibiotik betalaktam telah digunakan secara luas terhadap penyakit infeksi saluran kemih (ISK) karena spektrum aktivitas antibakterinya yang cukup luas, mencakup bakteri gram positif dan gram negatif. Penelitian ini bertujuan untuk menguji sensitivitas antibiotik betalaktam,terhadap bakteri hasil isolat kultur urine penderita ISK Di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar berdasarkan standar NCCLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil identifikasi gram dan uji biokimia dari hasil spesimen urine penderita ISK didapatkan hasil isolat bakteri Enterobacter agglomerans dan Staphylococcus saprophyticus. Dari ketiga antibiotik betalaktam seftazidim, sefotaksim dan seftriakson, bersifat sensitif terhadap pertumbuhan Enterobacter agglomerans. Sedangkan Seftriakson kurang sensitif, Seftazidim bersifat sensitif, dan sefotaksim bersifat resisten terhadap pertumbuhan Staphylococcus saprophyticus.
Anita Anita, Hasnah Hasnah, Effendy Rasiyanto
Published: 23 December 2016
Journal: Jurnal Medika
Jurnal Medika, Volume 1, pp 6-9; https://doi.org/10.53861/jmed.v1i3.113

Abstract:
Sumur gali merupakan salah satu sumber penyedia air bersih bagi masyarakat, yang berasal dari lapisan tanah oleh karena itu mudah terkena kontaminasi melalui rembesan yang berasal dari kotoran manusia, hewan maupun dari limbah domestik rumah tangga. Penelitian ini dilatar belakangi oleh masih kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan yang dapat menimbulkan berbagai penyakit yang salah satu sumbernya adalah air sumur gali yang tercemar oleh bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan adanya kontaminasi Salmonella typhi, pada 6 sampel air sumur gali di jalan Andi Tonro yang bersifat observasi laboratorik. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh hasil pada media SSA didapatkan 3 sampel yang positif yaitu kode sampel B, C, E dan pada media identifikasi tidak ditemukan bakteri Salmonella typhi, tetapi ditemukan adanya bakteri Escherichia coli. Dari penelitian ini disarankan kepada masyarakat agar lebih mengantisipasi penularan penyakit, dengan meningkatkan kebersihan diri dan lingkungan.
Darmawaty Rauf, Nurul Afiah, Niskawati N Pisuna
Published: 27 June 2016
Journal: Jurnal Medika
Jurnal Medika, Volume 1, pp 37-40; https://doi.org/10.53861/jmed.v1i1.96

Abstract:
Penelitian ini dilatar belakangi oleh karena kontrasepsi oral adalah suatu cara kontrasepsi yang sangat luas dipakai untuk menghambat kehamilan, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia, mengingat efektifitasnya serta cara pemakaian yang sangat mudah Namun, pil kontrasepsi ini juga memiliki beberapa efek samping yang tidak diinginkan, salah satunya yaitu gangguan metabolisme karbohidrat dalam tubuh. Hal tersebut disebabkan adanya kandungan progesteron pada pil kontrasepsi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran hasil pemeriksaan glukosa urine pada pengkonsumsi pil KB. Jenis penelitian ini adalah bersifat observasi laboratorium dimana sampel di ambil sebanyak 10 sampel dengan pengambilan sampel dilakukan secara accidental sampling. Hasil penelitian yang positif (+) berjumlah 20% dan yang negatif (-) sebanyak 80%. Disarankan kepada pengkonsumsi pil kb agar melakukan pemeriksaan glukosa urine secara rutin untuk membantu dalam menegakkan suatu diagnosa.
Rahmawati Rahmawati
Published: 27 June 2016
Journal: Jurnal Medika
Jurnal Medika, Volume 1, pp 16-19; https://doi.org/10.53861/jmed.v1i1.92

Abstract:
Melamin merupakan suatu polimer, yaitu hasil persenyawaan kimia (polimerisasi) antara monomer formalin dan fenol yang sangat rentang terhadap air panas sehingga memicu timbulnya formalin pada peralatan makan. Standar Nasional Indonesia (SNI) menyatakan bahwa kandungan formalin yang diperbolehkan pada peralatan makan melamin adalah sebesar 2 ppm. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar formalin pada peralatan makan melamin yang diperjualbelikan di Kota Makassar. Penelitian ini bersifat deskriptif dimana sampel diambil secara purposive sampling dan menggunakan metode spektrofotometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada peralatan makan melamin yang berbeda-beda pada sampel yaitu 3 mangkok melamin dan 2 gelas dengan kadar formalin masing-masing 79,77 ppm, 9,64 ppm, 88,98 ppm, 59,92 ppm, dan 41,12 ppm. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semua peralatan makan tersebut melebihi kadar standar formalin yang ditentukan.
Anita Anita, Nur Qadri Rasyid, Nurul Ni'Ma Azis
Published: 23 December 2016
Journal: Jurnal Medika
Jurnal Medika, Volume 1, pp 9-12; https://doi.org/10.53861/jmed.v1i2.100

Abstract:
Penyakit paru selain disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis juga ditemukan adanya peranan agen yang lain yaitu jamur Candida spp. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengidentifikasi Candida spp secara fenotip yang terbentuk pada medium Sabaroud Dekstrosa Agar dan mengukur kecepatan pertumbuhan dan keakuratan (sensitifitas dan spesifisitas) medium Sabaroud Dekstrosa Agar. Desain penelitian adalah observational studi dengan jumlah sampel 35 bilasan bronkus dari penderita suspek tuberkulosis sebanyak 33 orang. Analisis data cross tabulasi digunakan untuk mengukur sensitifitas dan spesifitas Sabaroud Dekstrosa Agar untuk mendeteksi Candida spp. Dari hasil penelitian dtemukan pertumbuhan jamur pada dari sputum BTA negatif pada medium Sabaroud Dektrosa Agar (SDA) 370C, jumlah sampel yang positif pertumbuhan Candida spp yaitu 17 (5.95 %), sedangkan yang negatip pertumbuhan Candida spp yaitu 15 (5.25 %) sampel, dan kontaminasi yaitu 3 (1.05%), dengan rata-rata waktu pertumbuhan berkisar 1-2 hari. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media Sabaroud Dekstrosa Agar sensitif dan spsesifik dalam mendeteksi secara fenotif jamur Candida spp pada pasien suspek tuberkulosis.
Mujahidah Basarang, Andi Fatmawati, Zulkifli Zulkifli
Published: 23 December 2016
Journal: Jurnal Medika
Jurnal Medika, Volume 1, pp 10-13; https://doi.org/10.53861/jmed.v1i3.114

Abstract:
Virus HIV menyerang sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan AIDS. AIDS adalah kumpulan gejala atau penyakit yang disebabkan oleh menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi virus HIV seperti TB paru. TB paru merupakan penyakit infeksi yang mudah menular melalui udara yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Penderita TB paru dapat kebal terhadap obat salah satunya faktor Mikrobiologik, faktor klinik, faktor program,faktor AIDS-HIV dan faktor kuman. Penderita TB paru sering tidak menyadari dirinya bahwa selama hidupnya terinfeksi HIV. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Gambaran Hasil Pemeriksaan Rapid test HIV Pada Penderita TB Paru Di RSUD Labuang Baji Kota Makassar. Penelitian ini bersifat observasi laboratorik pada jumlah sampel sebanyak 73 pasien. Darah penderita TB paru diperiksa HIV-nya dengan metode Immunokromatografi dan menggunakan Rapid test HIV. Hasil penelitian menunjukkan bahwa HIV Non Reaktif sebanyak 60 orang (82,2%) dan HIV Reaktif sebanyak 13 orang (17,8 %) pada penderita TB paru di RSUD Labuang Baji Kota Makassar. Disarankan bagi penderita TB paru yang terinfeksi HIV diharapkan mengkomsumsi mineral ZN dan Vitamin, Masyarakat diharapkan menjaga pola hidup sehat, menghindari penggunaan jarum suntik yang tidak steril, hubungan seksual secara bebas dalam pencegahan virus HIV, Diharapkan kepada pemerintah untuk membangun panti khusus untuk menampung orang-orang yang terinfeksi HIV agar mampu menangani penyebaran virus HIV, Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian terhadap penderita TB paru dengan parameter yang lain.
Mardiah Mardiah
Published: 23 December 2016
Journal: Jurnal Medika
Jurnal Medika, Volume 1, pp 17-20; https://doi.org/10.53861/jmed.v1i2.102

Abstract:
Kalsium adalah mineral yang paling banyak terdapat di dalam tubuh berhubungan dengan sejumlah mekanisme fisiologi tubuh. Kalsium berperan sebagai proses pembentukan tulang dan gigi, dan mencegah osteoporosis pada wanita lanjut usia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya ekskresi kalsium melalui urine wanita lanjut usia di Jl.Balang Baru Makassar. Penelitian ini bersifat deskriptif dimana sampel diambil secara Purposive sampling berdasarkan pertimbangan umur. Pemeriksaan gambaran kalsium urine menggunakan metode Sulkowitch. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 10 sampel urine wanita lanjut usia diperoleh diperoleh 6 orang memiliki kalsium urine normal dan 4 orang lainnya memiliki ekskresi kalsium hiperkalsiuria (eksresi kalsium tinggi). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa 60% wanita yang telah lanjut usia orang menunjukkan ekskresi kalsium normal, dan 40% wanita yang telah lanjut usia menunjukan ekskresi kalsium tinggi.
Salisna Salisna, Nur Qadri Rasyid, Muh Rifo Rianto
Published: 30 June 2021
Journal: Jurnal Medika
Jurnal Medika, Volume 6, pp 6-9; https://doi.org/10.53861/jmed.v6i1.190

Abstract:
Kontaminasi air tanah memiliki komplikasi besar pada lingkungan dan dapat menimbulkan ancaman serius bagi pertanian dan kesehatan manusia. Namun logam magnesium, kalsium, besi dan mangan diperlukan untuk membantu proses metabolisme tubuh. Oleh karena itu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyetujui pengolahan air jika konsentrasi besi lebih tinggi dari 0.3mg/L. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan logam besi pada air sumur bor di Muara Sungai Tallo Kota Makassar. Daerah ini merupakan daerah padat penduduk dengan kebiasaan membuah sampah rumah tangga dan limbah pabrik ke sungai sehingga kemungkinan sungai dan air sumur tercemar logam utamanya logam besi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak lima sampel yang dikumpulkan dari 5 sumur bor yang berbeda. pemeriksaan kadar Fe dalam air sumur digunakan Spektrofotmeter Serapan Atom (SSA) pada panjang gelombang 248,3 nm. Dari hasil penelitian di peroleh kadar besi (Fe2+) masing-masing sampel adalah sampel A sebesar 0,8507 mg/L, sampel B sebesar 0,257 mg/L, sampel C sebesar 0,0763 mg/L, sampel D sebesar 0,0848 mg/l, sampel E sebesar 0,1227 mg/l. Hasil ini menunjukkan terdapat 1 sampel yang melebihi ambangbatas syarat pengolahan air.
Anita Anita, Nurhidayat Nurhidayat, Dewi Arisanti, Lilis Wahyuningsih
Published: 30 June 2021
Journal: Jurnal Medika
Jurnal Medika, Volume 6, pp 1-5; https://doi.org/10.53861/jmed.v6i1.189

Abstract:
Salah satu tanaman hortikultura yang dibudidayakan di Indonesia karena memiliki nilai ekonomi tinggi dan dapat dijadikan sebagai alternatif bahan pangan dan bahan baku industri makanan yaitu Kentang (Solanum tuberosum). Agar kentang tidak mudah busuk sehingga dapat diolah menjadi bahan yang memiliki nilai ekonomis maka penyimpanannya pun harus diperhatikan dengan baik Kandungan karbohidrat, protein, lemak, vitamin air didalam kentang merupakan komponen utama bagi pertumbuhan jamur, sehingga memungkinkan kentang terkontaminasi jamur berbahaya seperti jamur Aspergillus sp.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi Aspergillus sp pada kentang (Solanum tuberosum) yang diperjulabelikan dipasar tradisional Kota Makassar. Jenis penelitian ini adalah observasi laboratorik dengan menggunakan media Potato Dextrose Agar (PDA) yang diinkubasi selama 5 hari pada suhu 370C. Dari hasil pengamatan makroskopik dan mikroskopik didapatkan 1 sampel yang positif terdapat Aspergillus sp dari 10 sampel kentang yang diteliti. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa sampel yang diteliti terdapat jamur Aspergillus sp.
Hafifah Hafifah, Tuty Widyanti, Darmawaty Rauf, Mujahidah Basarang
Published: 30 June 2021
Journal: Jurnal Medika
Jurnal Medika, Volume 6, pp 10-15; https://doi.org/10.53861/jmed.v6i1.191

Abstract:
Bawang putih (Allium sativum L) merupakan salah satu tanaman obat yang sering digunakan oleh masyarakat. Kandungan senyawa kimia yang dimiliki bawang putih berupa allicin, polifenol, ajoene, flavonoid, dan saponin yang berfungsi sebagai antimikroba dan antifungi. Salah satu jenis jamur yang bersifat patogen adalah Aspergillus niger. Jamur ini menyebabkan aspergillosis pada manusia yaitu penyakit saluran pernafasan, hati, ginjal, sistem saraf, otot, kulit, dan organ genital. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan perasan bawang putih (Allium sativum L) dalam menghambat pertumbuhan Aspergillus niger dan untuk mengetahui konsentrasi perasan bawang putih (Allium sativum L) yang efektif dalam menghambat pertumbuhan Aspergillus niger. Penelitian ini dilakukan secara eksperimen laboratorium menggunakan metode difusi paper disc. Sampel penelitian ini adalah perasan bawang putih (Allium sativum L) yang dibuat dalam bentuk 4 konsentrasi yaitu 100%, 80%,60% dan 40%. Dari penelitian yang telah dilakukan hasil yang diperoleh untuk sampel perasan bawang putih dari masing-masing konsentrasi 100%, 80%, 60%, dan 40% didapatkan rata-rata hasil pengukuran diameter zona bening yaitu 43,5 mm, 36,1 mm, 35,3 mm, 28,3 mm. Berdasarkan dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa perasan bawang putih dapat menghambat pertumbuhan Aspergillus niger.
Rahmawati Rahmawati, Nurul Ni'Ma Azis, Lidia Clarita
Published: 30 June 2021
Journal: Jurnal Medika
Jurnal Medika, Volume 6, pp 16-22; https://doi.org/10.53861/jmed.v6i1.192

Abstract:
Pohon aren merupakan tumbuhan yang menghasilkan bahan industri yang dapat diolah menjadi gula, alkohol dan cuka. Sebagian masyarakat mengelolah pohon aren menjadi cuka nira. Cuka nira yang diolah berasal dari nira segar yang telah difermentasikan. Cuka nira yang difermentasi jika disimpan dapat berubah menjadi alkohol sehingga dengan peningkatan keasaman oleh bakteri Acetobacter Acetic akan lebih aktif terjadi perubahan alkohol menjadi asam asetat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kadar pada cuka nira berdasarkan lama penyimpanan. Hasil penelitian dilakukan dengan cara mengukur kadar asam asetat dengan metode titrimetri yaitu alkalimetri menggunakan jenis penelitian eksperimen dengan melakukan standarisasi sebagai konsentrasi tepat untuk melanjutkan pada penetapan kadar asam asetat. Pada penelitian ini menggunakan sampel cuka nira dengan pemberian perlakuan lama penyimpanan selama 1, 4, dan 6 hari, serta dilakukan sebanyak 3 kali perlakuan titrasi. Berdasarkan hasil penetapan kadar pada hari pertama dengan rata-rata 3,68%, hari keempat 8,89% dan pada hari keenam 13,86%, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh kenaikan kadar asam asetat pada sampel dengan lama penyimpanan.
Isna Rahmasari Burhanuddin, Dewi Arisanti, Mujahidah Basarang
Published: 24 May 2021
Journal: Jurnal Medika
Jurnal Medika, Volume 4, pp 14-17; https://doi.org/10.53861/jmed.v4i2.168

Abstract:
Roti mantao merupakan salah satu pangan semi basah yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat. Roti mantao berwarna putih dan bertekstur empuk yang dapat disajikan dengan cara dikukus, dibakar, ataupun digoreng. Bahan utama untuk membuat roti mantao yaitu tepung terigu, gula, susu dan ragi. Pertumbuhan jamur yang sangat cepat pada roti mantao dikarenakan komposisi dari bahan dasar dari pembuatan roti mantao yang merupakan sumber nutrisi utama bagi mikroorganisme seperti Aspergillus sp. Jenis jamur ini juga merupakan kontaminan umum pada berbagai pangan, yang menyebabkan kerusakan pangan. Jamur terdapat pada bahan makanan, dan tumbuh dengan sangat cepat dengan koloni berwarna putih, hitam, hijau tua, dan hitam kecoklatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi Aspergillus sp pada roti mantao. Metode penelitian ini adalah observasi laboratorik dengan menggunakan media PDA (Potato Dextrose Agar) yang diinkubasi selama 5 hari. Dengan melakukan pengamatan setiap hari pada 10 sampel untuk melihat ada tidaknya pertumbuhan Aspergillus sp pada roti mantao. Hasil pengamatan memperlihatkan adanya pertumbuhan Aspergillus sp pada media PDA (Potato Dextrose Agar) dengan ciri-ciri koloni dengan tekstur seperti kapas (cotton), dengan warna koloni hijau tua. Kesimpulan penelitian ini adalah 10% roti mantao yang diperjualbelikan di Kota Makassar terkontaminasi Aspergillus sp.
Rahmawati Rahmawati, Nurlia Naim, Nurhidayat Nurhidayat, Musfirah Hadisul Irham
Published: 24 May 2021
Journal: Jurnal Medika
Jurnal Medika, Volume 5, pp 20-24; https://doi.org/10.53861/jmed.v5i2.181

Abstract:
Susu merupakan sumber nutrisi yang penting untuk pertumbuhan bayi mammalia, termasuk manusia, yang mengandung karbohidrat (laktosa), protein, lemak, mineral dan vitamin. Susu termasuk sumber gizi utama yang dibutuhkan oleh manusia dengan penyusun utama dari susu sapi secara umum adalah air (87,10%), laktosa (4,8%), lemak (3,9%) yang didominasi oleh lemak jenuh, protein susu (3,4%), dan kadar abu (0,72%). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan perbedaan antara kadar laktosa pada susu formula dengan susu fermentasi menggunakan teknik pengambilan sampel secara random sampling. Pemeriksaan kadar laktosa dilakukan dengan analisis kuantitatif menggunakan metode iodometri. Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis dengan uji Independent t-test untuk mengetahui perbedaan kadar laktosa pada susu formula dan susu fermentasi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata kadar laktosa pada susu formula sebesar 22,063% dan susu fermentasi sebesar 9,964%. Hasil uji independent t-test menunjukkan bahwa nilai t-hitung > t-table (11.623 > 2.101). Sehingga Ho ditolak dan Ha diterima dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kadar laktosa susu formula dengan susu fermentasi.
Ulkia Multiani Asri, Mujahidah Basarang, Muh Rifo Rianto
Published: 28 December 2020
Journal: Jurnal Medika
Jurnal Medika, Volume 5, pp 14-19; https://doi.org/10.53861/jmed.v5i2.180

Abstract:
Nematoda usus merupakan cacing parasit yang hidup dalam usus manusia yang dapat menyebabkan helminthiasis/kecacingan. Penyakit helminthiasis ditularkan melalui tanah, baik melalui kontak langsung maupun dengan perantara seperti makanan. Tanah maupun makanan yang terkontaminasi telur cacing dapat menyebar ke anak-anak saat mereka bermain dan tidak mencuci tangan sebelum makan. . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Identifikasi telur cacing nematoda usus pada anak-anak yang tinggal di daerah Kanal Kelapa Tiga Kota Makassar. Jenis penelitian ini adalah observasi laboratorik dengan teknik pengambilan sampel secara accidental sampling dengan besaran sampel sebanyak 10 sampel feses yang kemudian diperiksa dengan menggunakan metode sedimentasi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari 10 sampel feses yang diperiksa 5 diantaranya positif terdapat nematoda usus dengan jenis cacing yang ditemukan adalah telur Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, larva rabditiform necator americanus dan telur infertil dan 5 sampel lainnya negatif. Sehingga dapat di simpulkan bahwa terdapat infeksi kecacingan pada beberapa anak-anak yang tinggal di daerah Kanal Kelapa Tiga Kota Makassar.
Rezki Amaliah, Mujahidah Basarang, Nurhidayat Nurhidayat
Published: 28 December 2020
Journal: Jurnal Medika
Jurnal Medika, Volume 5, pp 1-8; https://doi.org/10.53861/jmed.v5i2.178

Abstract:
Jamur patogen ialah jamur penyebab infeksi penyakit pada manusia atau organisme lain. Jamur patogen ini biasanya menyebabkan penyakit yang disebut mikosis. Jamur penyebab mikosis diantaranya Malassezia furfur, Trichophyton sp, Candida albicans, Epidemaphyton dan Microsporum. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai pengobatan untuk infeksi jamur yaitu ketepeng cina (Cassia alata L) yang memiliki senyawa aktif flavonoid, saponin, tannin, dan alkaloid. Penelitian ini bertujuan mengetahui potensi antifungi daun ketepeng cina (Cassia alata L) terhadap jamur patogen pada manusia dengan jenis penelitian studi literatur. Referensi acuan penelitian studi literatur ini adalah 7 jurnal (jurnal sains dan kesehatan, Agromeducine, Internasional conference ministry of health polytechnic of kendari, El-Qudwah, Jurnal Photon, Pharmasipha, Jurnal penelitian farmasi Indonesia). Berdasarkan hasil penelitian studi literatur yang diperoleh dari penelitian sebelumnya didapatkan hasil daun ketepeng cina (Cassia alata L) mampu mampu menghambat pertumbuhan jamur Malassezia furfur, Trichophyton sp, Microsporum, Epidermaphyton dan Candida albicans karena memiliki senyawa aktif flavonoid, saponin, tannin, dan alkaloid berpotensi sebagai antifungi baik menggunakan teknik ekstraksi maupun perasan. Sehingga dapat disimpulkan daun ketepeng cina (Cassia alata L.) berpotensi sebagai antifungi terhadap beberapa jamur patogen pada manusia.
Muawanah Muawanah, Nurul Afiah, Edy Mashudi
Published: 28 December 2020
Journal: Jurnal Medika
Jurnal Medika, Volume 5, pp 9-13; https://doi.org/10.53861/jmed.v5i2.179

Abstract:
Hidrogen peroksida (H2O2) merupakan bahan kimia yang bersifat oksidator kuat yang biasa digunakan sebagai bahan pemutih dan desinfektan. Bahan kimia ini merupakan salah satu bahan tambahan pangan yang dilarang secara resmi menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 33 tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menentukan kadar Hidrogen peroksida (H2O2) pada tahu. Jenis penelitian yang digunakan adalah Observasi Laboratorik dengan teknik pengambilan sampel secara Purposive Sampling. Pemeriksaan sampel tahu dilakukan di Laboratorium Kimia Kesehatan, Balai Besar Laboratorium Kesehatan Makassar dengan menggunakan metode titrasi permanganometri. Hasil penelitian dari 5 (lima) sampel tahu yang diteliti diperoleh 3 (tiga) sampel yang positif mengandung Hidrogen peroksida (H2O2) dengan masing-masing kadarnya yaitu sampel kode A sebesar 22,1514 %, sampel kode B sebesar 48,0849 %, dan sampel kode C sebesar 50,6366 %. Hal ini dapat disimpulkan bahwa 3 (tiga) sampel tahu  positif  mengandung Hidrogen Peroksida (H2O2) sehingga sampel tahu tersebut tidak aman untuk dikonsumsi.
Hasmiati Hasmiati, Mujahidah Basarang, Nurhidayat Nurhidayat
Published: 28 December 2020
Journal: Jurnal Medika
Jurnal Medika, Volume 5, pp 25-31; https://doi.org/10.53861/jmed.v5i2.182

Abstract:
Toilet adalah sarana sanitasi yang paling vital. Kebersihan toilet dapat dijadikan ukuran terhadap kualitas manajemen sanitasi di suatu tempat. Parameter kebersihan toilet yang paling utama dapat dilihat dari frekuensi menguras atau pembersihan air baknya, sanitasi yang kurang baik dapat menyebabkan air bak toilet dapat ditumbuhi oleh jamur. Candida albicans adalah jamur komensal dan flora normal yang berperan dalam keseimbangan mikroorganisme dalam tubuh kita, beberapa faktor predisposisi dapat mengubah sifat saprofit Candida albicans menjadi patogen, antara lain: Diabetes Mellitus, penyalahgunaan antibiotik, penggunaan obat kartiokostreoid dan sitostatik, kehamilan, penggunaan pil anti hamil dan kelembapan yang tinggi. Kontaminasi jamur Candida albicans pada air bak toilet dapat disebabkan dari berbagai sumber, diantaranya adalah kontaminasi dari sumber air, kontaminasi dari pengunjung, dan lingkungan sekitar toilet. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian studi literatur dengan mencari referensi teori yang relevan dengan kasus atau permasalahan yang dirtemukan. Berdasarkan hasil studi literatur 7 jurnal/KTI/skripsi dari 101 sampel, 31 sampel diantaranya positif Candida albicans sehingga dapat diambil kesimpulan terdapat 29.99% toilet dengan air bak yang mengandung Candida albicans.
Page of 2
Articles per Page
by
Show export options
  Select all
Back to Top Top