Keberhasilan Pemberian Asi Eksklusif pada Ibu Pekerja Pabrik

Abstract
Exclusive breastfeeding is breast milk given to babies aged 0-6 months. This breast milk contains immune substances that can protect babies from various infections, bacteria, viruses, parasites and fungi. However, not many breastfeeding mothers provide exclusive breastfeeding. One of the factors of the mother not giving exclusive breastfeeding is because the mother works. Working mothers, especially factory workers, have limited time constraints due to work schedules, shift systems at work, rest time, and physically working mothers will be tired after work, so there is no motivation to provide lots of breast milk stock. To describe the experience of working mothers in exclusive breastfeeding at the Pringapus Public Health Center, Semarang Regency. This study uses qualitative research methods with a phenomenological approach. The sampling technique uses purposive sampling. Mothers who are the samples in this study are mothers who work active in the factory located in the work area of the Pringapus Community Health Center Semarang district as many as 5 people. The data source used 12 informants consists of 5 main informants and 7 triangulation informants. Collection technique the data were conducted in-depth interviews. Data analysis using analysis qualitative descriptive. All informants they have given statements. Where all have good knowledge related to exclusive breastfeeding for children. All informants have good knowledge regarding exclusive breastfeeding. Where they have been able to explain or answer questions given by researchers about knowledge of exclusive breastfeeding, experiences of mothers and experiences of expressing breast milk, efforts to increase milk production, support, obstacles and then hopes. Even though some of their answers were missing, none of their answers were wrong. It is hoped that it can provide knowledge and information to the public regarding exclusive breastfeeding (not giving babies other food or drinks, including plain water, apart from breastfeeding, except for drugs and vitamin or mineral drops, and expressing milk is also allowed) ABSTRAK ASI Eksklusif merupakan ASI yang diberikan pada bayi usia 1-6 bulan. Ibu yang bekerja di sektor pabrik memiliki perbedaan dalam melakukan manajemen laktasi dibandingkan dengan ibu yang bekerja di sektor informal. Ibu pekerja khususnya pekerja pabrik memiliki hambatan keterbatasan waktu disebabkan jadwal bekerja, sistem shift pada pekerjaan, waktu istirahat, serta secara fisik ibu bekerja akan lelah setelah bekerja. Tujuan penelitian yaitu untuk mendeskripsikan Pengalaman Ibu Pekerja Dalam Pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Pringapus Kabupaten semarang.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Ibu yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang bekerja aktif di pabrik yang berada di lokasi wilayah kerja puskesmas pringapus kabupaten semarang sebanyak 5 orang. Sumber data menggunakan 12 informan terdiri dari 5 informan utama dan 7 informan triagulasi. Teknik pengumpulan data dilakukan wawancara mendalam. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil wawancara dari semua informan sudah memberikan pernyataan mempunyai pengetahuan yang sudah baik terkait dengan pemberian ASI eksklusif pada anak, namun sebagian besar informan menyatakan tetap memberikan susu formula. Pengalaman ibu dalam memompa ASI ekslusif sudah baik, namun persediaan ASI perah tidak dapat dilakukan maksimal akibat hambatan yang dihadapi yaitu ibu bekerja, ibu bekerja memiliki keterbatasan waktu yang menghambat pemberian ASI ekslusif dengan tidak dapat menyediakan ASI perah yang sedikit. Harapan ibu tetap besar untuk memberikan ASI ekslusif meski demikian ibu tetap menyediakan susu formula untuk memenuhi kekurangan ASI Perah. Upaya meningkatkan produksi ASI, dukungan, hambatan kemudian harapan. Walaupun dari jawaban mereka masih ada yang kurang namun semua jawaban mereka tidak ada yang salah. Diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan informasi kepada masyarakat mengenai ASI eksklusif (tidak memberi bayi makanan atau minuman lain, termasuk air putih, selain menyusui, kecuali obat-obatan dan vitamin atau mineral tetes, dan ASI perah juga di perbolehkan).