Abstract
Tujuan penelitian ini adalah mengungkap pengaruh metode kooperatif dan metode komando terhadap keterampilan teknik dasar bermain sepakbola. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasy Eksperiment), populasi penelitian ini adalah siswa putra SD Negeri 021 Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuansing Provinsi Riau yang berjumlah 42 orang, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah 28 orang siswa setelah menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes keterampilan sepakbola usia 10 - 12 tahun, data dianalisis menggunakan statistik uji normalitas dan uji-t. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh metode kooperatif yang signifikan terhadap keterampilan teknik dasar bermain sepakbola, dari rata-rata (mean) 366,07 pada tes awal menjadi 390,36 pada tes akhir, dengan beda mean 24,29 (thitung = 10,29 > ttabel = 1,771), (2) Terdapat pengaruh metode komando yang signifikan terhadap keterampilan teknik dasar bermain sepakbola, dari rata-rata (mean) 363,36 pada tes awal menjadi 376,79 pada tes akhir, dengan beda mean 16,43 (thitung = 5,15 > ttabel= 1.771), (3) Metode kooperatif lebih efektif dari pada metode komando dalam meningkatkan keterampilan teknik dasar bermain sepakbola. Rata-rata peningkatan keterampilan teknik dasar bermain sepakbola dengan menggunakan metode kooperatif adalah 24,29, sementara peningkatan keterampilan teknik dasar bermain sepakbola dengan menggunakan metode komando hanya 16,43, dengan beda mean sebesar 7,86 (thitung = 2,64 > ttabel = 1,771).