Perubahan Morfofisiologi Bibit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Pemberian Polietilena Glikol (PEG

Abstract
Tanaman manggis membutuhkan kondisi kering untuk menginduksi pembungaan, namun kekeringan yang berkepanjangan dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan manggis sehingga respon bibit manggis terhadap kekeringan perlu dipelajari. Penelitian dilakukan mulai Mei sampai Juli 2017 menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) satu faktor. Perlakuan terdiri atas 4 taraf konsentrasi polietilena glikol (PEG 6000), yaitu PEG 0%, PEG 10% (setara -0.19 MPa), PEG 15% (setara -0.41 MPa) dan PEG 20% (setara -0.67 MPa) m.v-1. Hasil percobaan menunjukkan bahwa terjadi kekeringan pada daun manggis yang diberi PEG yang terjadi secara perlahan dimulai dari tepi daun yang menguning tetapi tetap hijau di bagian tengah. Konsumsi air terus berfluktuasi sampai akhir percobaan mencapai 33.33 ml pada tanaman dengan PEG 0% dan 10 ml pada tanaman dengan PEG 20%. Peningkatan konsentrasi prolin terjadi dari minggu pertama sampai dengan minggu ketiga setelah perlakuan pada semua tanaman yang diberi PEG, dengan konsentrasi prolin paling tinggi terdapat pada perlakuan PEG 15% dan PEG 20% masing-masing mencapai 22.14 dan 23.46 µmol.g-1. Penurunan bobot kering tanaman semakin tinggi seiring dengan tingginya cekaman yang dialami tanaman. Cekaman yang diakibatkan oleh PEG tidak berpengaruh terhadap kandungan N dan Mg, namun menurunkan kandungan P pada bibit manggis. Kata kunci: evapotranspirasi, kandungan hara, prolin, stres air