Stres warga binaan pemasyarakatan di masa pandemi Covid-19: Menguji peranan dukungan sosial dan orientasi budaya

Abstract
This study aims to determine whether there is a simultaneous influence of social support and cultural orientation on the stress level of correctional inmates in Rutan Class II B Salatiga. One hundred thirty-two prisoners participated in the study. This study used a quantitative approach with regression analysis to answer the research objectives. The measuring tools are the Social Support Scale (α=0,912), Cultural Orientation Scale (α=0,722), and DASS-21 (α=0,846). The results showed no significant effect between social support and cultural orientation on the stress level of WBP in Salatiga Rutan. The results of the descriptive analysis showed that most of the participants' stress and social support were moderate, and all participants had a high vertical collectivism cultural orientation. So, the detention center needs to pay attention to the condition of the inmate's stress level and minimize the factors that can affect stress. Keywords: stress, social support, culture orientation, correctional inmates, COVID-19 pandemic   Abstrak Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dukungan sosial dan orientasi budaya secara simultan dengan tingkat stres Warga Binaan Pemasyarakatan di Rutan Klas II B Salatiga. Sebanyak 132 orang Warga Binaan Pemasyarakatan menjadi partisipan. Pendekatan kuantitatif dengan analisis regresi berganda untuk menjawab pertanyaan penelitian. Skala pengukuran yang digunakan adalah Social Support Scale (α=0,912), Cultural Orientation Scale (α=0,722), dan DASS-21 (α=0,846). Dari hasil penelitian disimpulkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara dukungan sosial dan orientasi budaya dengan tingkat stres Warga Binaan Pemasyarakatan. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa stres maupun dukungan sosial sebagian besar partisipan berada pada tingkat sedang dan seluruh partisipan memiliki orientasi budaya vertical collectivism pada taraf tinggi. Untuk itu pihak Rutan perlu memperhatikan kondisi kesehatan mental Warga Binaan Pemasyarakatan dan meminimalkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya. Kata kunci: tingkat stres, dukungan sosial, orientasi budaya, warga binaan pemasyarakatan, pandemi COVID-19