Abstract
Cannabis has been a major problem regarding drugs abuse in the world, especially in the South East Asia. This study offers a potential solution to increase the effectiveness of Cannabis control in remote areas using time and cost-effective method by applying RPAS and a hyperspectral camera in the program. RPAS will be the platform to airborne the hyperspectral camera in order to identify potential Cannabis plantation so that a measured appropriate handling could be executed. BPPT has developed several tactical RPASs with an operating radius range up to 150km and a flight endurance up to 6 hours. The platform is capable of carrying mission-specific payloads and obtaining data in real-time and at low cost. Plants identification was determined using Hyperspectral camera with wavelength between 400 to 900 nm. Indoor and outdoor measurement was done. The study shows that the hyperspectral camera was capable of classifying target plant out of the others. The study shows that combination of RPAS and hyperspectral technology would be able to determine the particular spectral signature of the cannabis with the highest result compared to other methods available in Indonesia ABSTRAK: Penyalahgunaan Ganja telah menjadi salah satu masalah utama mengenai narkoba di dunia, terutama di Asia Tenggara. Studi ini menawarkan solusi potensial untuk meningkatkan efektivitas pengendalian Ganja di daerah terpencil dengan menggunakan metoda, waktu dan biaya yang efektif dengan melibatkan teknologi PUNA dan kamera hiperspektral dalam program tersebut. PUNA digunakan untuk menerbangkan sensor hiperspektral untuk kemudian melakukan identifikasi lading Ganja, sehingga dapat dilakukan penanganan yang tepat. BPPT telah berhasil mengembangkan beberapa PUNA taktikal dengan jangkauan radius operasi hingga 150km dan ketahanan terbang hingga 6 jam. Platform ini mampu membawa payload spesifik untuk misi dan mendapatkan data secara real-time dan berbiaya rendah. Identifikasi tanaman dilaksanakan menggunakan sensor hiperspectral milik BPPT dengan panjang gelombang antara 400 sampai 900 nm. Pengambilan data dalam ruangan tertutup dan di ruangan terbuka juga telah dilakukan. Hasil studi tersebut menunjukkan bahwa kamera hiperspektral mampu mengklasifikasikan tanaman yang telah ditentukan dari tanaman lainnya. Studi tersebut menunjukkan bahwa kombinasi teknologi PUNA dan hiperspektral ini akan dapat menentukan tanda spektral tertentu dari ganja dengan hasil yang paling optimal dibandingkan dengan berbagai metoda lain yang ada di Indonesia.