Abstract
ABSTRAK Kemisikinan merupakan suatu permasalahan yang harus ditemukan cara mengentaskannya. Islam agama yang sempurna telah memberikan solusi melalui instrument zakat, infak, dan sedekah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai dampak zakat, infak, sedekah di LAZNAS LMI (Lembaga Manajemen Infaq) dengan Pendekatan CIBEST. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan uji beda antara kondisi material dan spiritual mustahik sebelum dibantu dengan setelah disalurkan dana ZIS. Hasil analisis dari 355 penerima manfaat menunjukkan bahwa pada kuadran I, penerima manfaat yang dikategorikan sejahtera bertambah 28% sesudah dibantu. Pada kuadran II, penerima manfaat yang dikategorikan miskin secara material menurun sebesar 27,7%. Selain itu pada kuadran IV penerima manfaat yang dikategorikan miskin secara absolut, juga ikut menurun sebesar 0,3%. Hasil Uji Beda juga menunjukan ada perbedaan indeks spiritual maupun indeks material penerima manfaat antar sebelum dan sesudah pemberian dana ZIS dibuktikan dengan Uji Beda Wilcoxon untuk indeks material value, dan Uji T berpasangan untuk indeks spiritual value.. Dengan adanya hasil penilaian kaji dampak ini diharapkan dampak dari bantuan yang diberikan bisa terukur dan juga menjadi bahan evaluasi serta perencanaan untuk program-program yang akan datang. Implikasi temuan penelitian ini dapat memberikan refrensi terkait manfaat zakat, infak, sedekah dalam membantu mengetaskan kemiskinan yang dilakukan oleh lembaga amil zakat nasional. Secara praktik, Lembaga Manajemen Infaq perlu memberikan perhatian khusus kepada mustahik yang berada di kategori miskin absolut, dengan memberikan intervensi ekonomi dan pembinaan secara spiritual. Kata Kunci: Kaji Dampak, ZIS, Kemiskinan, CIBEST, Lemabga Amil Zakat, Lembaga Manajemen Infaq. ABSTRACT Poverty is a problem that must find a way to eradicate. Islam, the perfect religion, has provided a solution through the instruments of zakat, infaq, and shadaqah. The purpose of this study was to assess the impact of Zakat, Sedekah, and Infaq in Lembaga Manajemen Infaq with the CIBEST Approach. The method used is quantitative by distributing questionnaires and testing the difference between the material and spiritual conditions of the mustahik before being assisted with after the ZIS funds are distributed. The results of the analysis of 355 beneficiaries showed that in quadrant I, beneficiaries categorized as prosperous increased by 28% after being assisted. In quadrant II, beneficiaries categorized as materially poor decreased by 27.7%. In addition, in quadrant IV, beneficiaries who are categorized as absolute poor also decreased by 0.3%. The results of the Difference Test also show that there are differences in the spiritual index and material index of beneficiaries between before and after the provision of ZIS funds, as evidenced by the Wilcoxon Difference Test for the material value index, and the paired T-test for the spiritual value index. The assistance provided can be measured and can also be used as material for evaluation and planning for future programs. The implications of the findings of this study can provide a reference regarding the benefits of zakat, shadaqah, and infaq in helping to alleviate poverty carried out by the national amil zakat institution. In practice, Amil Zakat Organization needs to pay special attention to mustahik who are in the absolute poor category, by providing economic intervention and spiritual guidance. Keywords: Assessment of Impact, ZIS, Poverty, CIBEST, Amil Zakat Organization, Lembaga Manajemen Infaq. DAFTAR PUSTAKA Ahmed, B. O., Johari, F., & Wahab, K. A. (2017). Identifying the poor and the needy among the beneficiaries of zakat Need for a zakat-based poverty threshold in Nigeria. International Journal of Social Economics, 44(4), 446–458. https://doi.org/10.1108/IJSE-09-2015-0234 Amalia, & Mahalli, K. (2012). Analisis peran zakat dalam mengurangi kemiskinan: Studi kasus dompet dhuafa republika. Jurnal Ekonomi dan Keuangan. Andam, A. C., & Osman, A. Z. (2019). Determinants of intention to give zakat on employment income: Experience from Marawi City, Philippines. Journal of Islamic Accounting and Business Research, 10(4), 528–545. https://doi.org/10.1108/JIABR-08-2016-0097 Ashar, M. A., & Nafik, M. (2019). Implementasi metode CIBEST (Center of Islamic business and economic studies) dalam mengukur peran zakat produktif terhadap pemberdayaan mustahiq di lembaga yayasan dana sosial al-falah (ydsf) Surabaya. Jurnal Ekonomi Syariah Teori dan Terapan, 6(5). 1057-1071. https://doi.org/10.20473/vol6iss20195pp1057-1071 Asian Development Bank. (2021). Daftar negara dengan penduduk hidup di bawah garis kemiskinan terbanyak di Asia Tenggara. Retrieved from https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/11/19/daftar-negara-dengan-penduduk-hidup-di-bawah-garis-kemiskinan-terbanyak-di-asia-tenggara Asmalia, S., Kasri, R. A., & Ahsan, A. (2018). Exploring the potential of zakah for supporting realization of sustainable development Goals (SDGs) in Indonesia. International Journal of Zakat, 3(4), 51–69. https://doi.org/10.37706/IJAZ.V3I4.106 Ayuniyyah, Q., Pramanik, A. H., Md Saad, N., & Ariffin, M. I. (2022). The impact of zakat in poverty alleviation and income inequality reduction from the perspective of gender in West Java, Indonesia. International Journal of Islamic and Middle Eastern Finance and Management. Vol. ahead-of-print No. ahead-of-print. https://doi.org/10.1108/IMEFM-08-2020-0403 Ayyubi, S. el, & Saputri, H. E. (2018). Analysis of the impact of zakat, infak, and sadaqah distribution on poverty alleviation based on the CIBEST model (Case study: Jogokariyan baitul maal mosque, Yogyakarta). In...