Abstract
Dunia berkembang sangat cepat. Berbagai media sosial hadir dan bersaing untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu cinta dan harga diri (Abraham Maslow). Penelitian ini menggunakan studi kepustakaan dengan mengadakan survei terhadap data yang sudah ada dan menggali teori-teori yang telah berkembang sehubungan dengan kebutuhan dasar manusia dan media sosial, serta analisis teks terhadap Roma 12:2. Tujuan penelitian ini sebagai kontekstualisasi Roma 12:2 dalam memberikan rambu-rambu bagi orang Kristen yang mengaktualisasikan diri di media sosial. Dari hasil pembahasan ditarik kesimpulan bahwa kontekstualisasi Roma 12:2 dalam dunia digital: Pertama, menjadi pertimbangan moral dalam bermedia sosial yaitu tidak serupa dengan dunia. Kedua, sebagai pertimbangan mental. Orang Kristen memercayai dicipta segambar dan serupa dengan Allah. Sebagai orang yang telah mengalami pembaruan budi tidak perlu mencitrakan diri dengan cara salah dalam memenuhkan kebutuhan aktualisasi diri. Ketiga, mendorong perubahan motivasi dalam bermedia sosial. Orang percaya menjadikan apa yang baik, berkenan dan sempurna sebagai motivasi dalam bermedia sosial. Keempat, menjadi pertimbangan etika dalam mengaktualisasikan diri di dunia digital. Dalam konteks saat ini, dunia digital dan media sosial adalah suatu keharusan. Roma 12:2 memberikan teguran keras: "Jangan menjadi seperti dunia." Orang Kristen memang hidup di dunia, tetapi perilaku dunia tidak boleh memasuki kehidupannya. Orang Kristen yang matang tahu memilih dan berbuat baik, yang menyenangkan Allah dan sempurna.