Hubungan Riwayat Penyakit Diare dan Praktik Higiene dengan Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Simolawang, Surabaya

Abstract
Background: Stunting among children is a chronic impact of a long-term low quality dietary intake accompanied by infectious diseases and environmental issues. Bad hygiene practices can lead to diarrheal disease that can make children loss some essential nutrients for body growth. Objectives: This research aimed to analyze the relations between history of diarrheal disease and hygiene practices with stunting incidences among children aged 24-59 months. Methods: This research was designed with case control. The case was stunting children and the control was non-stunting children in the work area of Puskesmas Simolawang with sample of 33 children each. The relation between variables was tested using Chi Square and Odd Ratio. Results: The majority of children in stunting group had the diarrheal disease frequently (72.7%), whereas children in non stunting group had the diarrheal disease rarely (57.6%). Most of children caretaker in stunting group had bad hygiene practices (75.8%), whereas children caretaker in non stunting group had good hygiene practices (60.6%). The history of diarrheal disease (p=0.025, OR=3.619) and hygiene practices (p=0.006, OR=4.808) had significant relation with stunting. Conclusion: The frequent diarrheal diseases and poor hygiene practices increase the risk of stunting 3.619 and 4.808 times among children aged 24-59 months. It can be recommended that there should be a monitoring of infectious disease among children held by Intergrated Health Post and should be held an education related to parenting styles, especially hygiene practices, because a good parenting styles could lead to a better nutritional status.ABSTRAK Latar belakang: Stunting pada anak merupakan dampak yang bersifat kronis dari konsumsi diet berkualitas rendah yang terus menerus dan didukung oleh penyakit infeksi dan masalah lingkungan. Praktik higiene yang buruk dapat menyebabkan balita terserang penyakit diare yang nantinya dapat menyebabkan anak kehilangan zat-zat gizi yang penting bagi pertumbuhan.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan riwayat penyakit diare dan praktik higiene dengan kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan.Metode: Penelitian menggunakan desain kasus kontrol. Sampel kasus adalah balita stunting dan sampel kontrol adalah balita tidak stunting di wilayah kerja Puskesmas Simolawang dengan jumlah masing-masing 33. Hubungan dan besar risiko antara variabel diuji menggunakan Chi Square dan Odd Ratio.Hasil: Sebagian besar anak pada kelompok stunting sering mengalami diare (72,7%) sedangkan pada kelompok tidak stunting jarang mengalami diare (57,6%). Sebagian besar pengasuh pada kelompok stunting memiliki praktik higiene yang buruk (75,8%), sedangkan pada kelompok tidak stunting memiliki praktik higiene yang baik (60,6%). Riwayat penyakit diare (p=0,025, OR=3,619) dan praktik higiene (p=0,006, OR=4,808) memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian stunting. Kesimpulan: Riwayat diare yang terjadi secara sering dalam 3 bulan terakhir dan praktik higiene yang buruk meningkatkan risiko sebesar 3,619 dan 4,808 kali terhadap kejadian stunting pada balita usia 24-59 bulan. Hal yang dapat disarankan adalah adanya pemantauan terkait riwayat penyakit infeksi pada balita oleh posyandu setempat dan diadakan penyuluhan terkait dengan pola asuh pada anak, khususnya praktik higiene, karena pola asuh yang baik dapat berdampak kepada status gizi yang lebih baik.