Abstract
Masyarakat Aceh memiliki sosial budaya yang diakui global. Pasca tsunami, masyarakat Aceh telah merepresentasikan karakter yang dinamis dengan adaptasi baru yang sangat cepat. Sejak tahun 2015 hingga 2020 banyak masyarakat global yang datang melihat rekonsiliasi perdamaian serta pembangunan di Aceh. Tahun 2015 awal bagi Aceh dikenal dengan wilayah transnasional di Asia Tenggara yang menerima pengungsi etnis rohingya. Peneliti melihat perubahan dalam sosial masyarakat Aceh dalam melayani pengungsi rohingya serta berperan dalam adaptasi baru dikawasan tersibuk yaitu selat malaka. Maka peneliti akan menggunakan metode Etnografi dan Netnografi dalam mendapatkan kesimpulan bagaimana sikap masyarakat Aceh dalam menerima pengungsi etnis rohingya tersebut.