Abstract
Strategi atau teknik yang biasanya digunakan oleh guru dalam mengajar cenderung bersifat konvensional, yaitu setelah mengajarkan melafalkan kosakata secara berulang-ulang (drills), guru menjelaskan kosakata bahasa Inggris dengan menerjemahkan, yaitu memberikan padanannya dalam bahasa ibu (bahasa Indonesia). Pemanfaatan bahasa pertama (L1) bila dilakukan terlalu sering, bahkan mendominasi tidak baik atau tidak membantu siswa menguasai bahasa yang dipelajari. Oleh karena itu, guru hendaknya dapat menjadi model bahasa target dengan baik, yakni lebih banyak menggunakan bahasa Inggris di dalam kelas. Penelitian ini untuk membantu para guru, utamanya yang tidak berlatar belakang kependidikan bahasa Inggris agar dapat meningkatkan kualitas bahasa Inggris yang digunakan di dalam kelas melalui pelatihan penggunaan bahasa kelas (classroom language). Penelitian bagi para guru di TK Limo Depok, ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi tentang penggunaan instruksi bahasa Inggris dalam pembelajaran yang interaktif dan berbagai sumber belajar oleh para guru di dalam kelas. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif melalui pelatihan bagi para guru, antara lain dengan adanya kegiatan workshop.