PENERAPAN MODEL DISCHARGE PLANNING TERSTRUKTUR DAN HOME CARE DALAM MENINGKATKAN SELF CARE PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA NUSA TENGGARA BARAT

Abstract
Latar Belakang: Penyakit TB merupakan masalah kesehatan masarakat di seluruh dunia dan menjadi penyebab kematian ketiga terbesar setelah penyakit kardiovaskuler dan penyakit saluran pernafasan, dan merupakan nomor satu terbesar dalam kelompok penyakit infeksi. Penerapan discharge planning terstruktur melalui 5 (lima) tahap langkah kegiatan dapat meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan perilaku perawatan diri (self care) penderita TB paru selama menjalani pengobatan TB yang biasanya berlangsung sampai 6 bulan. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh penerapan model discharge planning terstruktur dan home care dalam meningkatkan self care penderita tuberkulosis paru di Rumah Sakit Umum Daerah Bima. Metode: Menggunakan randomized control group pretest posttest design, penelitan ini melibatkan dua kelompok subjek yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol yang dilakukan randomisasi. Populasi dalam penelitan ini adalah semua penderita TB paru yang menjalani rawat inap di RSUD Bima selama tahun 2017 yang tersebar di dua ruangan yaitu ruangan penyakit dalam dan ruangan perawatan isolasi. Pengambilan sampel menggunakan tehnik non probability sampling yaitu purposive sampling. Analisis data menggunakan statistik non parametris Wilcoxon sign rank test dan Mann-Whitney test, hipotesis alternatif diterima bila nilai p ≤ 0,05. Hasil: Self care demand dan self care agency penderita TB paru mengalami peningkatan, uji Wilcoxon Signed Rank Test dan uji Mann-Whitney Test menunjukan nilai p, yang berarti ada pengaruh penerapan model discharge planning terstruktur dan home care dalam meningkatkan self care penderita tuberkulosis. Kesimpulan: ada pengaruh penerapan model discharge planning terstruktur dan home care terhadap self care demand penderita TB paru di Rumah Sakit Umum Daerah Bima.