Pemberitaan Bias Gender dalam Kasus Prostitusi Online

Abstract
Beberapa waktu yang lalu publik dikejutkan oleh berita mengenai kasus prostitusi online yang melibatkan artis. Pemberitaan mengenai kasus tersebut memenuhi ruang-ruang publik, mulai dari media sosial hingga media-media arus utama turut memberitakannya. Namun, dari berbagai pembingkaian, sebagian besar pemberitaan terfokus pada sosok sang artis, mulai dari foto hingga aktivitas selama ini, gaya hidup dan lain sebagainy. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif bertujuan mendapatkan penjelasan mengenai sudut pandang media massa dalam mengangkat dan memberitakan kasus prostitusi online. Validitas data diukur dengan teknik triangulasi dengan teknik pengambilan data wawancara dan studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa media massa kurang sensitif gender dalam pemberitaan kasus prostitusi online karena cenderung menjadikan perempuan sebagai objek. Selain itu, pemberitaan bias gender terkait erat dengan budaya patriarki yang hidup di masyarakat yang terbentuk dari realitas konstruksi sosial.