Tahan atau pikir kembali: Strategi regulasi emosi dan kepuasan pernikahan pada masa pandemi Covid-19

Abstract
Abstract The high divorce rate in Indonesia becomes a social phenomenon, especially during the COVID-19 pandemic. Pandemic situation puts tension on married life, which can reduce marital satisfaction which is one of the predictors of divorce. This quantitative study aims to explore the influence of each emotion regulation strategy, namely cognitive reappraisal and expressive suppression on marital satisfaction among married individuals in Indonesia. This study was conducted on 166 participants using Emotion Regulation Questionnaire (ERQ) (α reappraisal = 0,676, α suppression = 0,729) and Relationship Assessment Scale (RAS) (α = 0,827) to measure emotion regulation strategy and marital satisfaction of each participant. Data from a sample were analyzed with multiple hierarchy regression tests, Pearson correlation, and independent sample t-test. The results showed that cognitive reappraisal strategies contributed significantly to marital satisfaction, and expressive suppression contributed significantly only to men, while in women there was no meaningful contribution. This study is expected to provide useful findings in regulating emotions in couples, especially those that are gender sensitive, in order to increase marital satisfaction. Keywords: COVID-19 pandemic; emotion regulation strategy; marital satisfaction   Abstrak Tingginya angka perceraian di Indonesia menjadi fenomena sosial, khususnya di masa pandemi COVID-19. Situasi pandemi memberikan tekanan dalam kehidupan pernikahan, sehingga dapat menurunkan kepuasan pernikahan yang merupakan salah satu prediktor dari perceraian. Penelitian kuantitatif ini memiliki tujuan untuk mengeksplor pengaruh masing-masing strategi regulasi emosi, yaitu cognitive reappraisal dan expressive suppression terhadap kepuasan pernikahan pada individu menikah di Indonesia. Penelitian ini dilakukan pada 166 partisipan dengan menggunakan Emotion Regulation Questionnaire (ERQ) (α reappraisal = 0,676, α suppression = 0,729) dan Relationship Assessment Scale (RAS) (α = 0,827) untuk mengukur strategi regulasi emosi dan kepuasan pernikahan dari masing-masing partisipan. Data dari sampel dianalisis dengan uji regresi hierarki berganda, korelasi Pearson, dan independent sample t-test. Hasil studi menunjukkan bahwa strategi cognitive reappraisal memberikan kontribusi yang positif secara signifikan terhadap kepuasan pernikahan dan expressive suppression memberikan kontribusi yang signifikan hanya pada lelaki, sedangkan pada perempuan tidak ditemukan kontribusi yang berarti. Studi ini diharapkan dapat memberi temuan yang bermanfaat dalam meregulasi emosi pada pasangan, khususnya yang sensitif berdasarkan gender, demi meningkatkan kepuasan pernikahan. Kata Kunci:  kepuasan pernikahan; pandemic COVID-19; strategi regulasi emosi