Model Internalisasi Sikap Terhadap Minuman Keras Dalam Teks Amsal 31:1-2, 4-7

Abstract
Keterlibatan remaja Kristen dalam praktik minum minuman keras semakin tinggi menuntut pola atau model pendidikan kristen dalam meminimalisir femonena tersebut. Dalam pemikiran tersebut, maka Amsal 31: 1-2, 4-7 diteliti dan dikaji untuk mendapat model edukasi yang tepat dalam mendidik remaja Kristen saat ini. Metode yang digunakan yang digunakan dalam menganalisis teks Amsal 31:1-2, 4-7 adalah analisis teks yang dipaparkan secara deskriptif . Hasil penelitian Amsal 31:1-2. 4-7 menunjukkan bahwa Lemuel menggunakan model internalisasi sikap dalam menimimalisir praktik minuman keras di lingkungan istana. Sikap tentang praktik minuman keras yang dinilai sebagai budaya yang baik dalam pikiran mereka ditransformasi sebagai budaya yang tidak pantas bagi seorang pegawai, pejabat pembesar istana yang dituntut harus prima, sehat fisik dan psikis dalam melayani publik. Transformasi sikap tersebut dilandasi dengan teladan dari Lemuel sebagai sebagai pengajar. Transinternalisasi sikap terhadap minuman keras dengan menempatkan penggunaan minuman keras sebagai obat penghilang rasa duka kematian dan rasa sakit menahun, atau rasa nyeri pada tubuh karena kerja berat setelah selesai bekerja. Model internalisasi sikap tersebut dapat dilakukan dalam upaya mendidik remaja kristen. Metode visualisasi dan affirmasi dilakukan untuk memaksimalkan internalisasi sikap terhadap bahaya miras.