Karakteristik Kawasan Dukuh Atas Sebagai Kawasan TOD

Abstract
Dukuh Atas sebagai kawasan TOD direncanakan sebagai area interchange—pusat integrasi enam moda transportasi umum di DKI Jakarta, yaitu KRL, MRT, LRT, kereta bandara, Transjakarta, dan mini-Transjakarta (feeder)—yang terletak di daerah strategis Segitiga Emas Jakarta yang berskala nasional-internasional sebagai pusat distrik bisnis dan pemerintahan. Namun, penggunaan kendaraan pribadi masih tinggi, mencapai 98% yang melalui ruas Jl. Jendral Sudirman dengan 60% kendaraan bertujuan akhir di Kawasan Dukuh Atas. Secara ideal, TOD mengintegrasikan antara T (transit) dan D (development), sehingga konsep ini dianggap dapat memecahkan permasalahan transportasi. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik Kawasan Dukuh Atas sebagai salah satu dari delapan stasiun MRT yang dikembangkan menjadi kawasan TOD di DKI Jakarta. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari (1) gabungan dari ITDP  (2017) dengan parameter yang disesuaikan dengan Permen ATR/BPN No. 16 Tahun 2017, (2) Network-Activity-Human Model dan (3) 3V Framework/ Extended Node-Place Model. Hasil penelitian menujukkan bahwa karakteristik Kawasah Dukuh Atas masih terklasifikasi dalam kawasan TAD, alih-alih kawasan TOD. Hal ini ditunjukkan oleh tersedianya jaringan pejalan kaki, jaringan transportasi dan telah memiliki kawasan dengan 5 jenis campuran guna lahan, namun diantaranya belum memiliki keterkaitan. Karakteristik ini menggambarkan antara komponen “transit†dan “development†belum terintegrasi dan kawasan belum terkoneksi.