Abstract
Kajian ini hendak memberikan sebuah perspektif tentang bagaimana guru mata pelajaran sejarah mampu menghentikan suara sumbang yang terus dilantunkan berkaitan dengan proses pembelajaran sejarah yang hilang orientasi, membosankan, hafalan dan seterusnya. Berbagai masalah klasikal dimaksud, muncul bukan tanpa alasan, kemunculan suara sumbang itu karena ketidak mampuan guru sejarah dalam menjawab berbagai situasi yang terus berubah bersamaan dengan zaman yang terus bergerak. Guna mengeksplorasi secara mendalam berbagai masalah pembelajaran sejarah dimaksud maka pendekatan deskriptif analitis yang merupakan bagian dari Qualitative Research ditempuh. Realitas menunjukan bahwa pembelajaran sejarah kurang paradigmatis, klasikal dan membosankan karena kurangnya kreatifitas. Kajain ini mencoba menawarkan solusi yang dapat digunakan sebagai referensi bagi guru dalam mendisain, mengelolah pembelajaran sejarah yang inovatif, kreatif dengan berbagai pendekatan sehingga pembelajaran sejarah yang menyenangkan, paradigmatis dan inovatif dapat dijumpai sehingga kita menukan kembali roh pembelajaran sejarh sesuai perkembangan.