Paradigma Kesatuan Ilmu Sebagai Basis Pendidikan Karakter

Abstract
Islamisasi ilmu adalah proses memasukkan nilai-nilai Islam ke dalam ilmu yang telah bercampur dengan filsafat barat yang selama ini dikenal bahwa filsafat barat sangat bertentangan dengan Islam. Oleh karena itu ilmu keislaman sangat dibutuhkan untuk dapat menjaga eksistensi pendidikan Islam. Dua tokoh yang muncul dalam gerakan Islamisasi adalah Al-Attas dan Al-Faruqi. Menurut mereka pendidikan yang ada memiliki dua sistem pendidikan yaitu yang pertama sistem pendidikan Islam dan yang kedua adalah sistem pendidikan sekuler. Adanya sistem pendidikan sekuler menyebabkan pendidikan dengan nilai-nilai agama yang minim dan pemisahan agama dari sains. Upaya yang dilakukan untuk mengislamkan sains adalah dengan mengintegrasikan keduanya. Sehingga nantinya akan mampu menampilkan wajah baru yaitu ilmu ala Islam yang akan menjadi ciri khas pendidikan Islam. Adanya ciri-ciri tersebut akan menunjukkan bahwa Islam mampu mengembangkan ilmu pengetahuan tanpa perlu mereduksi nilai-nilai yang dikandungnya yang nantinya akan mampu menciptakan sistem pendidikan yang kuat secara material dan spiritual. Sistem pendidikan yang demikian akan mampu melahirkan generasi-generasi berkarakter yang mampu mengimbangi sains dan Islam. Generasi berkualitas intelektual yang masih berpegang pada nilai-nilai moral agama.