Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesediaan Petani Membiayai Teknologi Pengendalian Hama Pengisap Pucuk dan Penyakit Cacar Daun Teh

Abstract
Pengisap pucuk dan cacar daun masing-masing merupakan hama dan penyakit utama pada tanaman teh. Kemampuan petani dalam mengendalikan hama dan penyakit tersebut semakin menurun seiring dengan makin tingginya biaya produksi dan rendahnya harga jual produk teh. Tujuan penelitian adalah mengetahui kesediaan petani membiayai teknologi pengendalian serangan hama pengisap pucuk dan penyakit cacar daun pada tanaman teh. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Sukabumi dan Cianjur, Jawa Barat, mulai bulan Maret sampai November 2014 dengan menggunakan metode survei. Data primer dikumpulkan melalui wawancara mendalam (in-depth interview) terhadap 94 responden petani teh, sedangkan data sekunder dikumpulkan dari Dinas Perkebunan setempat, Direktorat Perlindungan Tanaman, Direktorat Jenderal Perkebunan, dan salah satu PTPN di Jawa Barat. Responden dalam penelitian ini ditentukan secara purposive dan data yang diperoleh kemudian diolah menggunakan analisis willingness to pay (WTP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan petani teh untuk mengendalikan serangan hama pengisap pucuk dan penyakit cacar daun teh jauh lebih rendah dibandingkan biaya pengendalian yang dibutuhkan. Kesediaan petani untuk mengendalikan serangan hama pengisap pucuk dan penyakit cacar daun teh dipengaruhi oleh pendapatan, serta persepsi petani terhadap biaya dan manfaat pengendalian. Pendapatan dan persepsi petani teh terhadap pengendalian hama pengisap pucuk dan penyakit cacar daun memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap kesediaan membiayai teknologi pengendalian.Kata kunci: Camellia sinensis L., teknologi, WTP, petaniThe tea mosquito bugs and blister blight are two main pest and disease on the tea plantations. However, the ability of farmers to control these pest and disease was decreased due to the increase of production cost and the decrease of tea prices. The objective of this research was to determine the willingness to pay of farmers on control technology of mosquito bugs and blister blight in tea plantation. The experiment was conducted in Sukabumi and Cianjur, West Java from March to November 2014 using a survey method. Primary data was collected through in-depth interviews with 94 respondents of tea farmers. Meanwhile, secondary data was collected from Plantation Service, Directorate of Plant Protection, Directorate General of Plantation and one of government plantation companies in West Java. Respondents in this research were chosen by purposive sampling, and the resulted data were analyzed using willingness to pay (WTP) analysis. The results showed that the ability of tea farmers to control mosquito bugs and blister blight much lower compared to the cost to control both of pest and disease. The willingness to pay of tea farmers in controlling tea mosquito bugs and blister blight are influenced by income, the perception of farmers to costs and benefits of control. Farmers’ income and perception to control these pest and disease have greater influence on the willingness to pay this control technology.