Analisis sektor unggulan perekonomian Indonesia: Model input-output

Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan sektor ekonomi termasuk bagaimana keterkaitan masing-masing sektor tersebut mempengaruhi ekonomi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data Tabel Input-Output Indonesia menurut Harga Dasar Klasifikasi 17 Sektor yang diagregasi menjadi 9 sektor. Metode analisis dilakukan menggunakan input-output model yang penghitungannya dibantu dengan menggunakan program Microsoft Excel. Dari penelitian, didapatkan bahwa sektor industri pengolahan memperlihatkan keterkaitan langsung kedepan dengan nilai tertinggi. Hal ini dapat ditafsirkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih banyak dipengaruhi oleh pertumbuhan sektor industri pengolahan dan memberikan makna bahwa basis perekonomian Indonesia saat ini bertumpu pada sektor industri pengolahan. Lebih jauh lagi, sektor industri pengolahan memiliki hubungan besar dengan sektor pertanian dimana sektor ini merupakan penyumbang input antara terbesar bagi sektor pertanian. Dengan demikian, kemajuan pada sektor industri pengolahan akan serta merta memajukan sektor pertanian sebagai multiplier efeknya.This study aims to analyze the magnitude of the forward and backward linkages of the any sector with others. The data used in this study were data from Indonesia Input-Output Table Domestic Transaction on the Basic Prices Classification of 17 sectors aggregated into 9 sectors obtained from Central Bureau of Statistics Republic of Indonesia (BPS). The method of analysis data was using the input-output model whose calculations assisted by Microsoft Excel program. The results showed that processing industry sector was a greatest total forward linkage. For that, we can say that economics growth in Indonesia still having processing industry as a leading sector. Further, this sector was having a big relationship with agricultural sector which contributed as a bigest input for agriculture. In conclusion, any development in processing industri sector will be develop agricultural sector as multiplyer effect.