Abstract
Artikel ini bertujuan untuk menggambarkan permasalahan-permasalahan yang terdapat dalam diskriminasi gender dan bagaimana agama dapat dijadikan peredaan permasalah-permasalahan tersebut. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah analisis deksriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diskriminasi terhadap perempuan masih merupakan praktek sehari-hari. Padahal ia merupakan pelanggaran terhadap hak asasi perempuan, sehingga diperlukan pemberdayaan perempuan agar perempuan dapat memperjuangkan hak-haknya yang dilanggar. Ada tiga poin mengenai konsep kekuasaan yang selalu relevan dengan diskriminasi gender di dunia kerja. Pertama adalah bahwa kewenangan seorang individu dinilai dari posisi dan tanggung jawabnya, baik dari status individu maupun dari manfaat yang diberikan oleh posisi dan tanggung jawab ini kepada mereka. Kedua, mendapatkan keuntungan dari luar penghasilan utama yang berasal dari yang memiliki otoritas. Ketiga, kekuatan ini mungkin menjadi salah satu alasan utama mengapa diskriminasi gender terus berlanjut di dunia kerja.