Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan menelusuri perubahan bentuk rumah tradisional Banua Sulu’ di Masamba Kabupaten Luwu’ Utara. Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi eksploratif untuk mencari dokumen-dokumen masa lampau dan menelusuri perubahan bentuk Banua Sulu’ Variabel penelitian, terdiri atas: Tata letak, tata ruang, Fasade, Struktur/material struktur, dan ornamen. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriftif kualitatif, yaitu menganalisis setiap variabel secara deskriptif, memaknai setiap perubahan yang terjadi, yang terdiri atas empat alur kegiatan, yaitu pemilihan data, penyajian data, analisis dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan bentuk secara signifikan terutama dalam hal penggunaan material struktur. Hal ini digunakan ketika adanya renovasi, dan elemen wujud fisik yang paling banyak berubah adalah bagian Atap (Botting langi) terutama coppo’ atau timpa’ laja’ yang awalnya bersusun dua, telah berubah menjadi bersusun tiga, material atap juga berubah dari atap daun rumbia menjadi atap seng. Pada bagian badan rumah ( Ale bola ) utamanya lantai dan dinding hampir keseluruhan diganti yang mengakibatkan hilangnya identitas pada bentuk ornamen dinding, jumlah tiang juga bertambah dari 36 menjadi 43 buah, serta adanya penambahan ruang yang disebabkan oleh kebutuhan ruang untuk mewadahi aktivitas penghuni, yang telah berubah menjadi masyarakat modern. Kata-kata kunci: perubahan, bentuk, rumah tradisional, Banua Sulu’ THE TRANSFORMATION OF TRADITIONAL HOUSE OF BANUA SULU’ IN MASAMBA LUWU’ UTARA REGENCY SOUTH SULAWESI PROVINCEThis study aimed to see and track changes in the traditional house form of Banua Sulu' in North Masamba Luwu' Regency. This type of research is qualitative research. Data was collected by observation, interview, and exploratory documentation search for past documents and do track changes of Banua Sulu' shape. Variables of research consist of zone layout, spatial layout, facade, structure/material of structures, and ornaments. The data analysis technique used was descriptive qualitative analysis, which analyzed every variable descriptive and interpret the meaning of any changes that occurred, four-flow of activities, namely the selection of data, presentation of data, analysis, and conclusion. The results showed that there has been a significant change in shape, especially in terms of the use of structural materials. It is used when they did renovation and the most changing physical form elements was the roof (Botting langi) mainly coppo' or overwrite timpa’ laja', which was originally duplex, has turned into a three-tiered, roof material was also changed from the roof of sago palm leaves into tin roof. In the main shape of the house (Ale bola), main floor and walls were almost entirely replaced, resulting in a loss of identity in the form of wall ornaments, the number of poles also increased from 36 to 43 pieces, and the additional rooms caused by the need for space to accommodate the occupants, who has transformed into a modern society. Keywords: transformation, forms, traditional house, Banua Sulu’ REFERENCESAlbert, Grubauer. 1911. Foto-foto dokumentasi Keluarga. Altman, Irwin and Werner, Coral M. (1985). Volume 8. Home Environments Human Behavior and Environments. New York and London: Plenum Press. Depdikbud. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: PN Balai Pustaka Le Corbusier.1923. Toward A New Architecture (Vers Une Architecture, Paris: G. Crès et Cie), Frederick Etchells (trans.), New York: Praeger, 1960; John Goodman (trans.) Santa Monica, CA: Getty Publications, 2007. Lullulangi, Mithen dan Sampebua’, Onesimus. (2007). Arsitektur Tradisional Toraja. Makassar : Badan Penerbit UNM. Machmud. (2006). Architecture Articles. Antariksa. diposting 8 Januari 2011. (http://antariksaarticle./, diakses 20 juli 2014) Mangunwijaya, Y.B. (1992). Wastu Citra. Jakarta: Gramedia. Miles, M.B and Huberman, A.M. (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI Press. Robinson. (1983). Rumah Adat, Tradisi Menre Bola, dan Dapur Orang Bugis Makassar. diposting 2008. Farid. (http://www.rappang.com, diakses 10 Desember 2013). Ronny Sondakh, Julianus Anthon. (2003). Arsitektur Vernaculer. Proposal Disertasi Pascasarjana UGM Yogyakarta. (online) (repository.unhas.ac.id, diakses 29 September 2014) Runa, I Wayan. (1993). Arsitektur Vernaculer. Proposal Disertasi Pascasarjana UGM Yogyakarta. (online) (repository.unhas.ac.id, diakses 29 September 2014). Ruskin, John.1849. The Seven Lamps of Architecture (London: Smith, Elder, and Co.), New York: Dover Publications, 1989. Said. (2004). Kearifan Lokal Masyarakat Kudus Kulon dalam Tradisi Perawatan Rumah. (http://www.arupadhatu.or.id/artikel/budaya/124-.html, diakses 07 Juni 2014) Soeroto, Myrtha. (2003). Sejarang dan Budaya Kebudayaan Toraja. Jakarta : Myrtle Publishing.