Re-Islamisation: the conversion of subculture from Abangan intoSantri in Surakarta

Abstract
This paper discusses the on-going process of re-Islamisation in Java. In the context of re-Islamisation process, a Muslim is expected to be a pious one, both from the aspect of belief, knowledge, and practice. The process is characterized by the intensification of Islamic ritual practice and the enforcement of Islamic norms in various aspects of life. Additionally, it is accompanied by the deterioration of animism—as represented by amulets, heirlooms and shamanism—which are popular among abangan communities. Amulet is a peculiar feature in the belief and life system of Javanese society, namely the belief in the magical objects used by the owner to gain power, convenience, and magnificence. In Surakarta, the phenomenon of the decline of ‘magical’ amulets is perceived as the conversion process from abangan to santri. Yet it is a dissimilar kind of conversion compared to the previous ones.It reaffirms that in Java, Islamisation is an unending process nuanced by the volatility of socio-political and cultural dynamics. Artikel ini membahas proses reislamisasi di masyarakat Jawa yang saat ini masih terus berlangsung. Reislamisasiadalah proses dimana seorang muslim menjadi lebih islami, baik dari aspek keyakinan, pengetahuan, maupun pengamalan ajaran agama. Reislamisasi ditandai denganmenguatnya pengamalan ritual Islam dan ditegakkannya norma-norma Islam dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam waktu yang samadiiukutimelemahnya kepercayaan animistik, seperti kepercayaan pada jimat, pusaka dan perdukunan di kalangan masyarakat abangan. Jimat merupakan salah satu ciri penting dalam sistem kepercayaan dan kehidupan masyarakat Jawa, yakni kepercayaan kepada benda-benda yang dikeramatkan yang digunakan pemiliknya untuk memperoleh kekuatan, kenyamanan, kemuliaan hidup. Di Surakarta terdapat fenomena komunitas abanganmeninggalkan jimat sebagai bagian dari proses konversi dari abangan menuju ke santri.Ini merupakan konversi baru yang berbeda dengan konversi lama. Hal ini menunjukkan bahwa proses islamisasi di Jawa sebagai proses yang terus berlangsung mengikuti dinamika sosio-politik dan kultural yang berkembang di Jawa.

This publication has 2 references indexed in Scilit: