Abstract
The world is globalized increasingly. There are various tribes and religions due to technological developments and population movements. In such circumstances, there is no longer a boundary between one another. The encounter between people of different cultures and religions is unavoidable. People can no longer live in a closed space like in a capsule. Therefore, like it or not, people must accept differences in a heterogeneous society. But encounters with different people can lead to a conflict with one another in society. This challenges pastoral science to develop itself so that it can help people who experience problems due to the clash of cultures and religions by developing healing memory method in intercultural and interreligious pastoral care.AbstrakDunia semakin mengglobal dan terdapat beragam suku dan agama akibat perkembangan teknologi dan perpindahan penduduk. Dalam kondisi demikian tidak ada lagi batas antara satu dengan yang lain dan pertemuan antara orang-orang yang berbeda budaya dan agama tidak terhindarkan. Orang tidak bisa lagi berada dalam sebuah ruang tertutup seperti dalam sebuah kapsul, karena itu, mau atau tidak mau, orang harus menerima perbedaan yang ada dalam sebuah masyarakat yang heterogen. Namun perjumpaan dengan orang lain yang berbeda, tidak jarang menimbulkan konflik antara satu dengan yang lain. Kondisi ini menantang ilmu pastoral untuk mengembangkan diri sehingga bisa menolong orang-orang yang mengalami masalah akibat benturan budaya dan agama tersebut dengan mengembangkan pastoral interkultural dan interreligius.