Penerapan Arsitektur Regionalisme pada Perancangan Pusat Seni dan Budaya Melayu Indragiri di Kota Rengat

Abstract
Kota Rengat merupakan ibukota Kabupaten Indragiri Hulu. Kota ini terkenal akan sejarahnya sehingga dijuluki “Rengat Kota Bersejarah”. Salah satu alasan Kota Rengat dijuluki demikian adalah karena kota ini memiliki banyak sejarah terutama di bidang seni dan budaya. Hal ini dibuktikan dengan adanya Kerajaan Melayu yang bernama Kerajaan Indragiri yang berada di tepi Sungai Indragiri. Akan tetapi, walaupun dijuluki sebagai kota bersejarah, pengembangan dalam bidang seni dan budaya di Kabupaten Indragiri Hulu belumlah terkoordinasi dengan baik. Untuk menampung segala bentuk seni dan budaya Melayu Indragiri, diperlukanlah wadah yang memadai.Perancangan Pusat Seni dan Budaya Melayu Indragiri ini berfungsi sebagai wadah untuk menampung segala seni dan budaya dari Melayu Indragiri itu sendiri, seperti seni tari, seni sastra, seni teater, dan sebagainya. Perancangan Pusat Seni dan Budaya Melayu Indragiri ini menerapkan prinsip-prinsip dari Arsitektur Regionalisme. Arsitektur Regionalisme merupakan gaya arsitektur yang mengambil karakteristik dari kebudayaan setempat. Arsitektur regionalisme sendiri merupakan penggabungan dari arsitektur tradisional dan arsitektur modern. Sehingga dalam perancangan ini akan mengambil karakteristik dari kebudayaan Melayu Indragiri sebagai acuan desain sekaligus menerapkan prinsip-prinsip arsitektur modern. Penggunaan arsitektur regionalisme sebagai prinsip dasar perancangan, diharapkan dapat menjadikan pusat seni dan budaya Melayu Indragiri menjadi salah satu ikon wisata budaya di Kabupaten Indragiri Hulu.Kata Kunci: Pusat Seni dan Budaya, Melayu Indragiri, Arsitektur Regionalisme