Kajian Terhadap Kebijakan Pembangunan Infrakstruktur Jl. Gajahmada Mataram Dengan Metode Analityc Hierarchy Proses

Abstract
Pembangunan infakstruktur Jalan Gajahmada Mataram yang baru saja selesai dilaksanakan, telah dirasakan manfaantnya, namun juga menimbulkan pro dan kontra karena kebijakan yang menetapkan desain elevasi permukaan jalan dan jembatan menjadi lebih tinggi mulai 50 CM sampai 3 meter dari kondisi semula.Dengan metode analytic hierarchy proses penentuan kebijakan tersebut dianalisis dan dinialai dari 8 kriteria yang lazim dipergunakan yaitu kriteria teknis (3), non teknis (4) dan biaya biaya (1). Penilaian melalui kuisioner oleh responden yang berasal dari tokoh masyarakat sekitar, pimpinan dari dinas PU (Bina Marga), para dosen pengampu bidang jalan raya, pimpinan asosiasi HPJI dan tenaga ahli konsultan yang sering merencanakan jalan.Hasil analisis perbandingan seluruh kriteria yang ditinjau diperoleh bahwa desain elevasi permukaan jalan tinggi lebih unggul dibanding dengan desain elevasi permukaan jalan rendah, hal ini ditunjukan dari hasil pembobotan untuk desain elevasi tinggi mencapai bobot sebesar (0,574), sementara bobot untuk desain elevasi rendah sebesar (0,426).