Abstract
Jalur saluran irigasi mulai dari intake hingga bangunan sadap terakhir kadang-kadang harus berpotongan atau bersilangan dengan berbagai rintangan antara lain jalan, saluran/alur alamiah, sungai bahkan jurang. Untuk itu diperlukan bangunan persilangan agar dapat menyeberangkan debit yang dialirkan oleh saluran dari sisi hulu ke sisi hilirnya. Bangunan siphon ini merupakan salah satu bangunan persilangan yang dibangun untuk mengalirkan debit yang dibawa oleh saluran yang jalurnya terpotong oleh sungai. Dari hasil perhitungan dimensi bangunan siphon dengan debit 6,258 m³/dt, diperoleh dimensi bangunan siphon dimana lebar (B)= 1,2 m dan tinggi bangunan siphon = 1,7 m, serta kehilangan tinggi energi terjadi karena adanya peralihan bentuk saluran, gesekan air dengan saluran, belokan dan saringan sebesar 0,124 m. Ini menunjukkan bahwa siphon masih mampu dalam membawa air. Untuk mengurangi kehilangan energi, maka lokasi siphon diusahakan pada bentang sungai terpendek serta memperkecil jumlah belokan pada konstruksi siphon. Tulangan yang digunakan pada bangunan siphon diperoleh menggunakan D13-100 untuk tulangan pokok dan D10-150 untuk tulangan bagi