Penerapan Limbah Kotoran Sapi dan Kapur Kalsium Oksida (CaO) pada Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

Abstract
Pendahuluan: Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis yang sesuai dari limbah kotoran sapi, kapur kalsium oksida maupun interaksinya dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kacang panjang. Metode Penelitian: Penelitian dilaksanakan di Desa Secanggang, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat pada Juni-September 2017. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial, faktor pertama (limbah kotoran sapi) dosis L0 = 0 ton/ha; L1 = 10 ton/ha; dan L2 = 20 ton/ha. Faktor kedua (kapur kalsium oksida) dosis K0 = 0 ton/ha; K1 = 3 ton/ha; K2 = 6 ton/ha; dan K3 = 9 ton/ha. Data dianalisis uji F dan dilanjutkan uji DMRT 5% menggunakan software IBM SPSS Statistic v.20. Hasil Penelitian: Limbah kotoran sapi dosis 10-20 ton/ha signifikan meningkatkan tinggi tanaman umur 4 Minggu Setelah Tanam (MST) dan produksi tanaman/plot kacang panjang masing-masing berkisar 2,14-2,50% dan 13,00-15,98%, serta dosis 20 ton/ha signifikan meningkatkan produksi tanaman/sampel sebesar 17,44% dibandingkan kontrol. Aplikasi kapur kalsium oksida dosis 9 ton/ha signifikan meningkatkan tinggi tanaman kacang panjang pada umur 4 MST sebesar 2,46%, dan dosis 6-9 ton/ha siginifikan meningkatkan produksi tanaman/sampel dan produksi tanaman/plot, namun tertinggi terdapat pada dosis 6 ton/ha masing-masing sebesar 13,51% dan 20,16% dibandingkan kontrol. Interaksi limbah kotoran sapi dengan kapur kalsium oksida berpengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan dan produksi kacang panjang.