Abstract
Guru menjadi kunci hadirnya kualitas yang baik pada bidang pendidikan. Di tangan para guru yang mumpuni, siswa-siswi bisa mengembangkan diri secara optimal. Untuk itu, selain redistribusi guru-guru unggul untuk pemerataan mutu sekolah di seluruh daerah, yang tak kalah penting ialah meningkatkan mutu seluruh guru yang ada. Dampak dari pandemi corona di Indonesia, tahun 2020 ini merupakan tahun yang hampir semua program kerja nasional banyak yang tidak terlaksana, dalam dunia pendidikan diantaranya, UN ditiadakan US juga dengan alternatif pilihan disesuaikan dengan kemampuan sekolah masing masing, misalnya semua agenda kegiatan dihentikan belajar di rumah baik peserta didik, guru, pengawas madrasah dan kepala sekolah dari mulai tanggal 16 maret harus di rumah aja, agenda tahunan bagi peserta didik di jenjang SD, SMP dan SMAS/K semua di batalkan atas dasar penyelamatan manusia agar terhindar dari sang corona. Saat minggu pertama belajar dirumah, kerja dirumah melakukan social distancing menjadi acuan dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (on line), semua kepala ramai berdiskusi membicarakan pakai apa, bagaimana, lalu bentuk materi dan tugas tugas apa yng harus diberikan kepada peserta didik yang tanpa harus berkelompok dan tidak juga harus keluar rumah. Setidaknya ini menjadi topic perbincangan di antara guru dalam grup Whatapp. Berdasarkan kenyataan yang ada dilapangan bahwa di SD Negeri 1 Kumai Hulu yang merupakan tempat peneliti sebagai kepala sekolah. Kondisi guru-guru tersebut, para guru masih kesulitan dalam mengembangkan silabus dan RPP daring.